Makalah Dosen STBA Pertiwi

Makalah Dosen STBA Pertiwi

 

Makalah ini dapat dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa sebagai bahan refrensi dalam proses belajar mengajar, dan dapat dipergunakan untuk refrensi penyusunan buku/artikel/bahan baca lainnya, dengan tanpa menghilangkan Judul, Tahun, serta Nama Peneliti.

Jurnal Vol 6 No 2, Oktober 2012.

Jurnal Langue, Oktober 2012 Vol. 6 No. 2

ISSN: 1693-0487

 

SYMBOLS & THEIR MEANINGS BASED ON RELIGION’S

PERSPECTIVE IN KNOWING MOVIE

 

Susi Haryanti

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

Movie is a combination of literary and other dimension of documentary movie industry. For this reason, the writer is trigerred to analyze the content of a movie and find the correlation relationship between movie and social issues that occur in the real word using semiotic approach and intertextualism. The movie that will be analyzed titled “Knowing”. The problems that will be analyzed by the writer are (1) what are the symbols that used in Knowing movie? (2) Is the meaning of the symbol associated with religious themes, especially the Christian religion? In answer these problems; the writer used descriptive-qualitative method by applying semiotics approach and intertextualism. In this analysis, first the writer observed the main data that is the movie by watching and making the sequence. The next step, the writer listed all the symbols by strengthening through the collection of proof in the movie content that has been stated in the sequence. Those, the final step are to express the meaning of the symbol by linking them with Christian themes. The result of the research are (1) The symbols in “Knowing” movie in the form a black stone, strangers, trees, meadows with golden light color and fire. (2) Black stone reflects a sign and invitation to be saved. The strangers reflect the presence of angel. A tree symbolize source of life and helter. Prairie life and a new beginning or a garden surge. And fire symbolizes destruction.

 

Keywords: semiotics, intertextualism, Christian themes.

 

Abstrak

Film adalah sebuah kombinasi antara sastra dan dimensi lain dari industry perfilman dokumenter. Nerdasarkan alas an ini, penulis terpicu untuk menganalisa isi sebuah film dan mencari korelasi hubungan antara film dan isu social yang terjadi di dunia nyata dengan menggunakan pendekatan semiotic dan intertekstualisme. Film yang akan dianalisa berjudul “Knowing”. Masalah yang akan dianalisa oleh penulis adalah (1) Simbol-simbol apakah yang digunakan dalam film “Knowing”? dan (2) Apakah arti simbol-simbol tersebut yang berhubungan tema keagamaan terutama dengan agama Kristiani? Dalam menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menerapkan pendekatan semiotika dan intertekstualisme. Dalam analisanya, penulis mula-mula mengobservasi data utamanya yang berupa film dengan menontonnya dan membuat sekuennya. Langkah berikutnya, penulis mengurutkan semua simbol dengan melakukan penguatan melalui pengambilan bukti didalam konten film yang telah tertuang dalam sekuen. Kemudian, langkah terakhirnya adalah dengan tema-tema Kristiani. Adapun hasil penelitiannya adalah (1) Simbol-simbol dalam film “Knowing” berupa batu hitam, orang asing, pohon, padang rumput dengan warna cahaya emas dan api. (2) batu hitam mencerminkan suatu pertanda dan undangan untuk diselamatkan. Orang asing mencerminkan kehadiran utusan Tuhan. Sebuah pohonan melambangkan sumber kehidupan dan tempat perlindungan. Padang rumput kehidupan dan permulaan yang baru atau taman surga. Dan api melambangkan kehancuran.

 

Kata Kunci: semiotic, intertekstualisme, tema-tema Kristiani

 

KEHARMONISAN ISLAM dan FILSAFAT

 

Vahruddin Jayadi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta DPK STBA Pertiwi Jakarta

 

 

Abstract

Islam has a harmonious relationship with philosophy, because philosophy is one way to find the truth, while religion is the source of truth itself. The aim of this paper is to describe the harmony between Islam and philosophy in life. The method used in this paper is descriptive analysis and also in explaining the discussion obtained from the books. The result of this analysis shows that philosophy uses senses as the only tools to get the truth, As for Islam truly commanding his followers to use the senses as much as possible, even Muslims use various terms to describe the role of senses, such as Afala ta’kilum, Afala tatafakarun, Afala tadabarun and so on, more than that the Prophet of Islam said, “That religion is the senses, and there is no religion without senses.”

 

Key words: Islam, philosophy, relation

 

Abstrak

Islam mempunyai hubungan yang harmonis dengan filsafat, karena filsafat merupakan salah satu jalan untuk mencari kebenaran, sedangkan agama Islam merupakan sumber dari kebenaran itu sendiri. Tujuan dari penulisan ini adalah untukmenjelaskan keselarasan antara Islam dan filsafat dalam kehidupan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskrptif analisis dan juga dalam menjelaskan pembahasan yang diperoleh dari buku-buku. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa filsafat mengunakan akal sebagai satu-satu alat untuk mendapatkan kebenaran, adapun Islam sungguh memerintah pengikutnya untuk mengunakan akal semaksimal mungkin, bahkan Islam mengunakan berbagai terminologi yang menjelaskan peran akal, seperti afala ta’kilum, afala tatafakarun, afala tadabarun dan sejenisnya, lebih dari itu Nabi Islam mengatakan, “Bahwa agama itu adalah akal, dan tidak ada agama tanpa akal”

 

Kata kunci: Islam, filsafat, hubungan

 

PSYCHOLOGICAL CONFLICTS FACED BY ROBERT NEVILE IN “I AM LEGEND” FILM

 

Rekno Setyawan

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi,

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

I am Legend is a science-fiction horror film. This film tells about Neville, the only person who survives from deadly virus attack in New York. The purpose of this paper is to analyze the psychological problems faced by Neville in completing his mission. The method used by the writer in analyzing is descriptive qualitative method, in which the writer uses dialogue and psychology books relating to psychological problems that experienced by Neville as the main character. The result of this paper shows that factor of depression, personality, and self defense mechanism becomes the impetus to be a legend.

 

Key words: depression, personality, and self defense mechanism

 

Abstrak

I am Legend merupakan film horor-fiksi ilmiah. Film ini menceritakan tentang Neville, satu-satunya orang yang bertahan hidup dari serangan virus mematikan di New York. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis masalah-masalah psikologi yang dihadapi oleh Neville dalam menyelesaikan misinya. Metode yang digunakan penulis dalam menganalisis adalah metode deskriptif kualitatif, dimana penulis menggunakan dialog serta buku-buku psikologi yang berkaitan dengan masalah-masalah psikologi yang dialami Neville sebagai pemeran utama. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa faktor depresi, kepribadian serta mekanisme pertahanan diri menjadi pemicu untuk menjadi seorang legenda.

 

Kata kunci: depresi, kepribadian, dan mekanisme pertahanan diri

 

GAYA BAHASA AL-QUR’AN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN

(Deskriptif Analisis Kisah al-Qur’an dalam Surat Luqman dari ayat 12 sampai dengan ayat 19)

 

Ekawati

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta DPK STBA Pertiwi Jakarta

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

Depletion of tolerance, the advent of instant cultures, is one of sign the erosion of the values of life that should be guidelines in life. The aim of this paper is to explore education values that contained in the story of Luqman in Al-Qur’an. The method used in this research is library research, by collecting the data that relevant to issues discusses, whether the data taken from the books or other written sources (papers, articles, or research reports). The methods used to analyze these data iscontent analysis method, the analysis of the meaning contained in entirety of educational values that is contained in the story of Luqman, and then described in detail. The result of the research shows that the virtue of Luqman is he combines the wisdom and gratefully to be a good educator, when clever person opine then he will be a quiet person to any problems because he has a high science so it is easy to think of the best way out, it’s not because to forget.

 

Key words: Language style, Education, Story

 

Abstrak

Menipisnya rasa toleransi, munculnya budaya instant, merupakan salah satu tanda lunturnya nilai-nilai kehidupan, yang seharusnya menjadi pedoman dalam kehidupan. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengeksplorasi nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam kisah Luqman dalam al-Quran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan, dengan mengumpulkan data-data yang memiliki relevansi dengan masalah yang dibahas, baik yang diperoleh dari buku atau sumber tertulis lainnya (makalah, artikel, atau laporan penelitian). Adapun metode yang digunakan untuk menganalisa data tersebut adalah metode analisis isi yakni melakukan analisa terhadap makna yang tertuang dalam keseluruhan tentang nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam kisah Luqman, kemudian dijabarkan secara rinci. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sisi keutamaan Luqman adalah beliau menggabungkan hikmah dan syukur menjadi pendidik yang unggul, ketika seorang hamba yang pandai berhikmah maka dia akan menjadi pribadi yang tenang terhadap setiap masalah karena memiliki ilmu yang tinggi sehingga mudah saja memikirkan jalan keluar yang terbaik, bukan karena melupakannya.

 

Kata Kunci: Gaya Bahasa, Pendidikan, Kisah

 

THE NEGATIVE INFLUENCES OF ALAY LANGUAGE AND HOW TO HANDLE THEM TO INDONESIAN LANGUAGE

 

Didi Mulyadi

Linda Agustiany

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

Alay language is the language considered to be against or different from the rules of the standard Indonesian language as the language of unity. The users of this language are limited only for teenagers. They popularize alay language as a form of globalization and social interactions among them. They believe that alay language is a tool or as a means of communication to express themselves and develop their creativities. They are interested in using alay language because it uses a combination between alphabets and numbers when used and even they are difficult to understand for common person but is interesting in other side. So alay language should only be used in a certain community that really understands it, so that it is right in place as a form of diversity and creativity of young people. But it would be inappropriate to use alay language in such formal activities, such as at school, government office or business. This journal is aimed ​​at explaining more about the negative effects of alay language to Indonesian language and how to handle them. The writer used the sociolinguistics theory to analyze the influence of language alay to Indonesian language especially concerning language shift and language preservation with this we can find out how the alay language provides its negative influences to Indonesian language.

 

Key words: alay language and negative influences.

 

Abstrak

Bahasa alay merupakan bahasa yang dianggap bertentangan atau berbeda dari kaidah standar bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Pengguna bahasa ini terbatas hanya untuk remaja. Merekea mempopulerkan bahasa alay sebagai bentuk arus globalisasi dan interaksi social diantara mereka.. Mereka berpendapat bahwa bahasa alay adalah alat atau sebagai sarana komunikasi untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan kreatifitas mereka. Mereka tertarik menggunakan bahasa alay karena menggunakan kombinasi antara huruf dan angka bila digunakan dan bahkan mereka sulit untuk dipahami bagi orang biasa tapi menarik dalam sisi lain. Jadi bahasa alay seharusnya hanya digunakan dalam suatu komunitas tertentu yang benar-benar memahami hal itu, sehingga hal itu tepat di tempat sebagai bentuk keragaman dan kreativitas generasi muda. Tetapi akan tidak pantas untuk menggunakan bahasa alay dalam kegiatan formal seperti, seperti di sekolah, kantor pemerintah atau bisnis. Jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut tentang efek negatif dari bahasa alay ke bahasa Indonesia dan bagaimana menangani mereka. Penulis menggunakan teori sosiolinguistik untuk menganalisis pengaruh alay bahasa ke bahasa Indonesia terutama mengenai pergeseran bahasa dan pelestarian bahasa dengan ini kita dapat mengetahui bagaimana bahasa alay memberikan pengaruh negatif terhadap bahasa Indonesia.

 

Kata Kunci: bahasa alay dan dampak negatif.

 

Jurnal Vol 6 No 1, Februari 2012.

Jurnal Langue, Februari 2012 Vol. 6. No. 1

ISSN 1963-0487

 

THE STRATEGY OF LEARNING ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL’S STUDENTS

 

Indrie Harthaty

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi,

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

To introduce English as a means of communication to the children and to make them feel happy in learning the language, they should not be afraid in learning it. The aim of this paper is to introduce the teacher’s strategies in anticipating the problems faced by the children in learning English. The writer applies library research to discuss the problem as well as to analyze the data taken from the books. The result of the analysis shows that game and songs, questioning, picture talk, the tools of the trade such as: puppets, picture cards, cards games, calendar, maps, toys and cassettes are the best teaching aids to set the best strategy.

 

Key words: strategy, learning English

 

Abstrak

Untuk memperkenalkan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi kepada anak-anak dan membuat mereka merasa gembira dalam mempelajari bahasa Inggris, anak-anak tidak boleh merasa takut dalam mempelajarinya. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memperkenalkan strategi yang diterapkan pengajar untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapi anak-anak dalam mempelajari bahasa. Penulis melakukan studi kepustakaan dalam membahas masalah penelitian dan juga dalam menganalisis data yang diperoleh dari buku-buku. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa permainan dan lagu-lagu, tanya-jawab, gambar-gambar, boneka, permainan kartu, kalender, peta, mainan dan kaset merupakan alat bantu yang terbaik untuk menentukan strategi yang tepat.

 

Kata kunci: strategi, belajar bahasa Inggris

 

PENGAJARAN SPEAKING (BERCAKAP-CAKAP)

MELALUI KUIS BAHASA INGGRIS

 

Susiyati

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi,

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

We can speak English fluently if we practice it every day. Many people think that our ability in speaking English is a measure of our mastery in English. The aim of this paper is to introduce the techniques of teaching speaking through English quizzes to teachers who teach English as a foreign language. The writer applies survey method supported by primary data taken from the questionare which is given to the students and secondary data taken from books. The result shows that 96,66% of the respondents answer that teaching speaking through English Quizzes is more enjoyable and interesting.

 

Key words: speaking, English quizzes

 

Abstrak

Kita dapat bercakap-cakap dalam bahasa Inggris dengan lancar bila kita sering menggunakannya setiap hari. Banyak orang berpendapat bahwa kemampuan kita bercakap-cakap merupakan tolok ukur akan penguasaan bahasa Inggris kita. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pengenalan mengenai teknik-teknik pengajaran bercakap-cakap melalui kuis berbahasa Inggris kepada pengajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Penulis menggunakan metode survey yang didukung oleh data primer yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepad siswa dan data sekunder yang diperoleh dari buku-buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 96,66% dari responden memberi respon bahwa pengajaran bercakap-cakap melalui kuis bahasa Inggris lebih menyenangkan dan menarik.

 

Kata kunci: percakapan, kuis bahasa Inggris

 

AMBIVALENSI IDENTITAS, SIKAP INFERIORITAS DAN

SUPERIORITAS DALAM DUA WACANA PASCA KOLONIAL KARYA STOW,

TO THE ISLANDS DAN NEWLAND, COMPLEXION DOES NOT MAKETH THE (BLACK)

 

Wulansari *

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

To The Islands, a novel written by Randolph Stow describes Heriot’ superiority as a white man who tries to civilize the Aborigines but is finally trapped by his own quest for identity. The second story is Complexion Does Not Maketh The (Black) Man written by Courttia Newland also elaborates the physical and mental journey of Paul as a complexion generation of black and white skinned parents in finding the true identity under the social mockery and an endless questions of his origin race. The aim of this study is to analyze the ambivalence of self-identity, inferiority, and superiority of the main characters in two different short-stories. This research uses descriptive analysis and applies post-colonialism approach to find out the backgrounds in proving the issue of ambivalence of identities experienced by the various-skinned persons potrayed in the two different sories by Stow, and Newland through interesting and various writing styles but similar issues

 

Keywords: ambivalence of identity, Self-inferioity, and Self-superiority

 

Abstrak

To The Islands adalah sebuah novel karya Randolph Stow yang menggambarkan sikap superioritas Heriot sebagai warga kulit putih dalam usahanya memberadabkan suku Aborigin namun akhirnya terjebak dalam pencarian identitas dirinya sendiri. Cerpen kedua adalah Complexion Does Not Maketh The (Black) Man yang ditulis oleh Courttia Newland yang menjelaskan lebih detil perjalanan fisik dan mental Paul yang merupakan generasi dari perpaduan ras hitam dan putih dari orangtuanya dalam pencarian jati diri yang sebenarnya dalam tekanan penghinaan sosial dan pertanyaan tiada henti akan asal-usul rasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tema ambivalensi identitas, inferioritas, dan suprioritas diri dari beberapa tokoh utama dalam dua cerpen yang berbeda. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan menerapkan pendekatan pasca-kolonialisme untuk menemukan latar belakang yang membuktikan adanya isu ambivalensi identitas yang dialami oleh orang-orang dengan beragam warna kulit yang terpotret dalam dua cerpen karya Stow, dan Newland, melalui gaya penulisan yang menarik dan beragam namun mirip dalam pengambaran isu wacananya.

 

Kata Kunci : ambivalensi identitas diri, Inferioritas diri, dan Superioritas diri

 

ANALISIS KONTRASTIF PEROLEHAN BAHASA INGGRIS

DAN BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 0 – 3 TAHUN

 

Revida Engelbertha *

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

A new born baby can not speak. It is important to know language acquisition. The aim of this paper is to know the similarities and differences of Indonesian and English language acquisition of children between 0-3 years old. The writer applies descriptive qualitative method by using case study approach. Having compared the two systesm of Indonesian and English language acquisition of children at the age of 0 – 3, it can be concluded that in general, both Indonesian and English children have the following similarities. There are six universal stages of language development generally recognized to govern children’s language acquisition, namely: pre-linguistic stage (crying, cooing, babbling), holophrastic stage, two word stage, telegraphic stage, intermediate development stage, and adult stage.

 

Key words: contrastive analysis, language acquisition

 

Abstrak

Ketika kita lahir kita tidak dapat berbicara apalagi untuk mengerti suatu pembicaraan. Suatu hal yang penting untuk dapat mengerti bagaimana bahasa itu diperoleh dan dipelajari.Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan dua sistem dari perolehan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk mengetahui apakah kedua sistem tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan dalam perolehan bahasa anak pada usia 0 – 3 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Temuan riset menunjukkan bahwa secara umum, kedua-duanya bahasa Indonesia dan bahasa Inggris anak-anak Inggris yang mempunyai persamaan sebagai berikut. Ada enam tahap-tahap yang universal pengembangan bahasa pada umumnya dikenal untuk menentukan pemerolehan bahasa anak-anak, yakni: sebelum tahap ilmu bahasa (menangis, mendengkur, mengoceh), tahap balita, dua tahap kata, tahap telegrap, tahap pengembangan di tengah-tengah/ antara, tahap orang dewasa.

 

Kata kunci: analisis kontrastif, perolehan bahasa.

 

SYAIR WASHF IBN AL-QAYYIM AL-JAUZIYAH:

Kajian Deskriptif tentang Surga

 

Yani’ah Wardani

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jl. IR. H. Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan

 

Abstract

The aim of this paper is to point out Ibn Qayyim al-Jauziyyah as an expert in writing washf al-jannah, that is how to describe heaven in poems.The problem is he is welknown as an expert in faqih, muhaddits, psychologist and theologist, but none has ever regarded him as a writer eventhough there were a lot of poems about religion and belief that he pioneered. The data taken is analyzed by structural-heurmenetic theory because writer tries to read between lines by egocentric approach which is centralized in the literature text itself. The method used is analysis descriptive describing reality in literature work. Ibn Al-Qayyim Al-Jauziyyah’s ability in describing a reality proves his mastery in Al-Qur’an interpretation and Hadits of prophet Muhammad and his ability in writing poems with beautiful words.

 

Key Words: sya’ir, washf, surge

 

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk mengangkat kepiawaian Ibn Qayyim al-Jauziyyah dalam membuat syair washf al-jannah yakni bagaimana ia mendeskripsikan surga dalam bentuk sastra “syair”. Masalahnya, dalam dunia Islam ia dikenal sebagai seorang faqih, muhaddits, psikolog dan teolog. Namun, belum banyak orang yang mengangkat kiprahnya dalam bidang sastra. Padahal, tidak sedikit gubahan syair-syair tentang agama dan keyakinan yang diprakarsai olehnya. Analisis tulisan ini menggunakan teori struktural-hermeneutik karena berusaha memahami sastra yang ada di balik struktur dengan pendekatan egosentris yaitu berpusat pada teks sastra itu sendiri. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif analisis yang menggambarkan kenyataan yang ada dalam karya sastra. Kemahiran Ibn Al-Qayyim Al-Jauziyyah dalam menggambarkan sebuah keadaan, membuktikan kemahiran dan penguasaannya terhadap tafsir Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW dan juga kemahirannya dalam menggubah syair dengan kata-kata yang indah.

 

Kata Kunci: syair, washf, surga

 

Jurnal Langue, Vol. 7, No. 2, Oktober 2013

CAMPUR KODE PADA MASYARAKAT SUKU JAWA YANG BERBAHASA IBU BAHASA INDONESIA

 

Susiyati

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi,

Jl. Dewi Sartika, Kav 2&3, Cililitan, Jakarta Timur

Email: susiyati_2008@yahoo.com

 

Abstract

Code mixing occurs when a speaker inserts a word (words) or a phrase in another language while he or she is speaking in a particular language. Code mixing usually happens in Javanese society who has Indonesian language as their mother tongue when they speak to other Javanese participants. The problem is whether or not they still use a word or some words in Javanese while they are speaking in Indonesian. The aims of this research are: first, to list the Javanese words which are commonly used in the code mixing. Second, to know the reason why the code mixing happens. This research applies survey research methodology. The result shows that Javanese society who has Indonesian as their mother tongue inserts Javanese words when they speak in Indonesian to other Javanese participants.  Speakers do code mixing to express their hospitality.

Key words: code mixing, Javanese society, mother tongue

Abstrak

Campur kode terjadi apabila seorang penutur menyisipkan unsur-unsur bahasa lain ketika sedang memakai bahasa tertentu. Unsur-unsur tersebut dapat berupa kata-kata, tetapi dapat juga berupa frase atau kelompok kata. Masalahnya sekarang adalah apakah benar masyarakat suku Jawa masih menggunakan beberapa kata-kata dalam bahasa Jawa ketika mereka berkomunikasi di dalam bahasa Indonesia dengan kerabat yang bersuku Jawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kata-kata bahasa Jawa mana saja yang biasanya digunakan dalam campur kode dan alasan mengapa adanya campur kode tersebut. Penulis menggunakan metode survei dalam penelitian ini. Hasil survei menunjukkan bahwa ternyata masyarakat suku Jawa yang berbahasa ibu bahasa Indonesia melakukan campur kode dengan beberapa kata-kata bahasa Jawa bila berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan lawan bicara  yang bersuku Jawa. Alasan melakukan campur kode tersebut adalah untuk menunjukkan kesopanan.

Kata kunci: campur kode, masyarakat suku Jawa, bahasa ibu.

 

THE DEFINITION AND THE SIMILARITY OF UKARA IN JAVANESE LANGUAGE TOWARD ENGLISH SENTENCE PATTERN AND THEIR USE IN THE APPLICATION OF STUDENTS’ WRITING IN MID-TERM TEST OF TRANSLATION LECTURE IN THE FIFTH SEMESTER OF MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF PURWOREJO IN ACADEMIC YEAR 2011/2012 

 

Setyo Jati Purweko

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav2-3, Cililitan, Jakarta Timur

Hp. 085643636695, Email: setyojatipurweko@gmail.com

 

Abstract

Language becomes not only a sort of communication tool, but also as a means of reflection to the user of the language. It has varieties of pattern and is used both spoken and written. This research mainly discusses about the definition and the similarity of Ukara and English sentence pattern and their use in the real application of Javanese people, especially students of English Training Education Department of the fifth semester, in terms of writing English sentences in the translation lecture. The aim of this research are: first, to find the similarity of English and Javanese sentence patterns to the mid-term result of translation lecture, second to find the influence of technique of English and Javanese sentences to the way of students’writing. This research applies survey research methodology. The result shows that Ukara in Javanese language does give significant contribution to the interference of students’ way of writing. It occurs since there are some similarities of Ukara and English sentence pattern.

Key Words: definition, similarity, Ukara, English sentence, and Javanese people.

 

Abstrak

Bahasa tidak hanya menjadi semacam alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana refleksi untuk pengguna bahasa. Bahasa memiliki jenis pola dan juga digunakan secara lisan dan tulisan. Penelitian ini membahas tentang definisi dan kesamaan pola kalimat Ukara dan Inggris dan penggunaannya dalam aplikasi nyata oleh orang Jawa, khususnya mahasiswa Pelatihan Bahasa Ingris Departemen Pendidikan semester ke lima, dalam hal menulis kalimat bahasa Inggris dalam kuliah terjemahan. Tujuan dari penelitian ini adalah: pertama, untuk menemukan kesamaan bahasa Inggris dan pola kalimat Jawa untuk hasil jangka menengah kuliah penerjemahan, kedua untuk mengetahui pengaruh teknik bahasa Inggris dan kalimat Jawa untuk carapenulisan. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian survey . Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ukara dalam bahasa Jawa tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap gangguan dari cara siswa menulis. Hal ini terjadi karena ada beberapa kesamaan dari Ukara dan pola kalimat bahasa Inggris.

Kata kunci: definisi, persamaan, Ukara, Kalimat Bahasa Inggris, dan masyarakat Jawa.

 

THE MEANING OF GRASS IN CARL SANDBURG’S POEM “GRASS”

Revida Engelbertha

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika Kav 2&3 Cililitan, Jakarta Timur

Hp. 081381778858, Email: srevida@yahoo.com

 

Abstract

The poem Grass by Carl Sandburg becomes the main source that is analyzed since the poem has a hidden message behind its title. The present study investigated the general meaning of the poem andto explain the meaning of grass as the symbol that represents the connection between the nature and human beings. Therefore, in analyzing those problems, the writer uses the semiotic and Socio-historical approach since the problems fits to it. This approach brings the theory of semiotics to get the meaning and symbols of grass in the poem and socio-historical approach to get the historical background related to the poem. The writer concludes that the poem has a very important hidden message behind its title Grass. The result of this analysis   indicates     that the word grass has various meanings. Grass is not merely a simple plant that grows covering the land but it also represents the connection between the nature and the human beings. As the speaker in the poem, grass represents as a cover for the horrible wounds of the history of the past and it is also as the commentary of the world’s forgetfulness of the horrors of war and destruction.

Key words: meaning, poem, and grass

 

Abstrak

The Meaning of grass in Carl Sandburg’s poem “Grass”.  Puisi Grass oleh Carl Sandburg sebagai acuan utamanya untuk dianalisa karena puisi tersebut memiliki pesan tersembunyi dari judulnya yaitu Grass.Penulisan ini bermaksud untuk mencari jawaban atas beberapa pertanyaan. Pertama, penulisan ini menjelaskan arti umum dari puisi tersebut dan menjelaskan arti khusus dari puisi tersebut. Juga untuk menjelaskan alasan si pengarang dalam membuat puisi tersebut dan memberikan jawaban atas makna dari kata rumput sebagai simbol yang mewakili hubungan antara alam dan manusia.Oleh sebab itu, dalam menganalisa masalah ini, penulis menggunakan pendekatan semiotik karena masalah yang terkait berhubungan dengan hal itu. Pendekatan ini menggunakan teori semiotik dari sudut pandang linguistik yang menunjukkan makna dari kata rumput dalam puisi tersebut.

Penulis menyimpulkan bahwa puisi tersebut mempunyai pesan tersembunyi yang amat penting di balik judulnya yaitu Grass. Hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa kata rumput memiliki banyak makna. Rumput tidak hanya semata-mata sebagai tanaman sederhana yang tumbuh menutupi daratan tapi ia juga dapat mewakili hubungan antara alam dan manusia. Sebagai narator dalam puisi tersebut, rumput melambangkan sebagai sebuah penutup atau penyembuh dari luka menyakitkan di masa lalu dan juga sebagai kritik terhadap keacuhan dunla atas kengerlan dan kerusakan dari perang.

Kata kunci: makna, puisi, dan grass

PENGARUH BAHASA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMBANGUN KARAKTER

MENUJU TERBENTUKNYA KELUARGA SAKINAH

 

Zamakhsyari Abdul Majid

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, DPK Pascasarjana UIA Jakarta

Jl. IR. H. Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan

Hp: 081318440028, Email: zamakhsyari_am@yahoo.com

 

Abstract

This research aims to determine: 1. the language influence communication of parents to children in building character. 2. The elements that can affect the formation of harmonious family. This reserach used qualitative methods, with a comprehensive analysis approach. That is to determine the factors that can affect the formation of harmonious family, first determine whether the language of communication parents can affect the formation of the character of the child towards the formation of harmonious family. Or whether there is a relationship between happy families with communication. The main conclusions of this reserach shows that the language communication of parents to children have a personal system capable of forming the character of the child. The language of communication is conveyed by parents to their children in verbal or non-verbal will greatly influence in shaping the child’s character.

Keywords: Family Communication Concepts, Processes Learning, Parenting

 

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui: 1. pengaruh bahasa komunikasi orang tua terhadap anak dalam membangun karakter. 2. unsur-unsur yang dapat mempengaruhi terbentuknya keluarga sakinah. Studi ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan analisis komprehensif. Artinya untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya keluarga sakinah, terlebih dahulu harus mengetahui apakah bahasa komunikasi orang tua dapat mempengaruhi terbentuknya karakter anak menuju terbentuknya keluarga sakinah. Atau apakah terdapat hubungan antara keluarga sakinah dengan komunikasi. Kesimpulan utama dari tulisan ini menunjukkan bahwa bahasa komunikasi orang tua terhadap anak mempunyai sistem personal yang mampu membentuk karakter anak. Karena dengan bahasa komunikasi yang disampaikan orang tua terhadap anak secara verbal atau non-verbal akan sangat mempengaruhi dalam membentuk anak yang berkarakter

Kata Kunci: Konsep Komunikasi keluarga, Proses Pembelajaran, Pola Asuh

 

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERWAWASAN MULTIKULTURAL;

Teori dan Aplikasi

 

Ekawati

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, DPK STBA Pertiwi Jakarta

Jl. Dewi Sartika, Kav. 2&3, Cililitan, Jakarta Timur

Hp: 081287873441, Email: dr.ekawati_mughni@yahoo.com

 

 

Abstract

This research aims to (1) describe the Islamic Education multicultural in theory and applications ( 2) gives the strengthening of the importance of respecting cultural diversity which is owned by the nation . One way is to provide insight to student’s multicultural. (3) Prepare learners mentally to be able to live and work with community groups who have different cultures with learners. The advantages of this reserach are to provide an overview and advice to stakeholders, especially policy makers about the themes, sub-themes and methods of Islamic education that touches the issue of cultural diversity. This research is a qualitative descriptive analytical method with the system approach. The main conclusion of this reserach is a multicultural Islamic education can be a real solution of conflict and disharmony in the society.

Key words: education, moslem, and multicultural

 

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk  (1) menggambarkan Pendidikan Agama Islam yang berwawasan multikultural baik secara teori maupun aplikasi (2) memberikan pengokohan terhadap pentingnya menghargai keberagaman budaya yang dimiliki oleh bangsa. Salah satu caranya adalah dengan memberikan wawasan multikultural kepada peserta didik. (3) mempersiapkan mental peserta didik untuk dapat hidup dan bekerjasama dengan kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda dengan peserta didik. Manfaat penelitian ini adalah memberikan gambaran dan masukan kepada pihak terkait, terutama para pengambil kebijakan tentang tema, sub tema serta metode Pendidikan Agama Islam yang menyentuh persoalan keanekaan budaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitisdengan pendekatan sistem.Kesimpulan utama dari tulisan ini adalah pendidikan Agama Islam yang multikultural dapat menjadi solusi nyata bagi konflik dan disharmonisasi yang terjadi di masyarakat.

Kata kunci:pendidikan, agama Islam, dan multikultural

Jurnal Vol 7 No 1 Februari 2013

KOHESI LEKSIKAL DALAM ARTIKEL MAJALAH RIDEBIKEEDISI BULAN NOVEMBER 2012 – FEBRUARI 2013

Susi Haryanti

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi,

Jl. Dewi Sartika, Kav2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

Discourse is the highest grammatical unit. Whereas discourse analysis deals with linking or cohesion analysis. Cohesion based on its linguistics unit is divided into two types; grammatical cohesion and lexical cohesion. This writing discusses lexical cohesion deals with medical discourse. The method used is a text analysis method. This descriptive writing found out that in articles written in Ridebike, in the editions of23/September/2012, 25/November/2012, 26/December/2012, 27/January/2013, and 28/Februari/2013, show that there are unity in the paragraphs. This is shown by the using of cohesion elements in each of the developed articles. The cohesion elements are in the form of (1)repetition, (2)synonymy, (3)antonymy, (4)hiponymy. The unity and lingking text in the magazine articles are shown by the using of the lexical cohesion.

Key words: discourse analysis, grammatical cohesion, lexical cohesion

Abstrak

Wacana merupakan unit gramatikal tertinggi. Sementara  analisis wacana berhubungan dengan mengaitkan  atau analisis kohesi. Kohesi berdasarkan unit linguistik yang dibagi menjadi dua jenis, kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Tulisan ini membahas penawaran kohesi leksikal dengan wacana medis. Metode yang digunakan adalah metode analisis teks. Penulisan deskriptif menemukan bahwa dalam artikel yang ditulis di Ridebike, dalam edisi 23/September/2012,, 25/November/2012 26/December/2012, 27/January/2013, dan 28/Februari/2013, menunjukkan bahwa ada adalah kesatuan dalam paragraf. Hal ini ditunjukkan dengan menggunakan elemen kohesi dalam setiap artikel dikembangkan. Unsur-unsur kohesi dalam bentuk (1), pengulangan (2) sinonimi, (3) hiponymy antonim, (4). Kesatuan dan teks lingking dalam artikel majalah yang ditunjukkan oleh penggunaan kohesi leksikal

Kata Kunci: analisis wacana, kohesi gramatikal, kohesi leksikal

 

THE OBSTACLE OF ENGLISH LANGUAGE LESSON IN COMMUNICATION

(The Study of Empirical Data at Senior High School & Vocational School)

Murniaty

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi,

Jl. Dewi Sartika, Kav2-3, Cililitan, Jakarta Timur

Hp. 081318824942

Abstract

The present study investigated the problem that may occur  in the process of English teaching learning and the factors that may cause the students of senior high school and vocational school in third year, could not use it in daily communication. To carry out the study, had researched the English language lesson at Senior High School and Vocational School, class XII, East Jakart. The research involved the materials of the lesson/books, such as : “Linked to The World”, “A Contextual Approach to Learning English”, “ The Universe of English 3”, and “SPM (Seri Pendalaman Materi)”. Observation data showed that most materials in the books indicate that the substance is not merely for conversation purpose, moreover the words in textbooks rather scientific than commonly used in communication.

Key words:  communication, English language, material, scientific

Abstrak

Penelitian ini menggali masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris dan faktor-faktor yang menyebabkan murid-murid di sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan pada tahun ketiga, tidak mampu menggunakan bahasa Inggris yang sederhana dalam percakapan sehari-hari. Untuk melaksanaan kegiatan tersebut maka telah diteliti pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menegah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan, kelas XII, Jakarta Timur. Penelitian ini melibatkan materi buku pelajaran, seperti “Linked to The World”, “A Contextual Approach to Learning English”,“ The Universe of English 3”, dan “SPM (Seri Pendalaman Materi)”. Data observasi menunjukkan bahwa kebanyakan materi dan substansi yang ada dalam buku tersebut semata-mata bukanlah untuk bahan percakapan, terlebih lagi bahwa kata-kata di dalam buku tersebut lebih bersifat ilmiah.

Kata kunci : percakapan, bahasa Inggris, materi, ilmiah

STOPPING BY WOODS ON A SNOW EVENING:

A PICTURE OF DARK LIFE FROM ROBERT FROST’S POEM

Revida Engelbertha

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi,

Jl. Dewi Sartika, Kav2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

This research is qualitative analysis with library research, which is aimed to analyze the implied meaning that found in the poem, mainly in the relationship with the depiction of someone’s life in his old age. In the time when death is on his face, which inside are full of profound desperation and sadness inspiration. .

In this writing, the writer uses two approaches to do the analysis, those are structural and semiotic approaches. Structural approach is used to analyze the intrinsic elements such as theme, setting, etc. Semiotic approach used to support the analysis of intrinsic elements of a poem in order to be able to find the deeper and wider meaning of the poem.

The analysis which get from this analysis is by using the best diction, Robert Frost could gave his ideas into the poem, so the readers can comprehend and feel the poet’s solitude when he created this poem.

After finishing this analysis and comprehend the meaning of Stopping by Woods on a Snowy Evening, we can learn to be more patient in facing many obstacles in our life.

Key words: poem, intrinsic element, and symbol.

 

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan kajian pustaka yang bertujuan untuk menganalisa isi yang tersirat dalam puisi, terutama dalam hubungannya dengan gambaran kehidupan seseorang di masa tuanya, menjelang hari kematiannya yang didalamnya penuh dengan keputusasaan dengan kesedihan yang mendalam. 

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam pendekatan sebagai alat untuk melakukan penelitian tersebut, yaitu pendekatan struktural dan semiotik. Pendekatan struktural digunakan untuk mengkaji unur-unsur dalam teks seperti tema, latar, dsb. Pendekatan semiotik digunakan untuk mendukung penelitian unsur-unsur dalam sebuah puisi untuk dapat menemukan arti yang lebih dalam dan luas.

Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan pilihan kata yang tepat Frost dapat mencurahkan gagasannya ke dalam puisi tersebut sehingga pembaca dapat memahami dan merasakan kepedihan yang dialami oleh penulis pada saat Frost menciptakan puisinya.

Setelah berhasil melakukan analisa dan memahami makna dari puisi Stopping by Woods on a snowy Evening yang sesungguhnya, kita dapat belajar untuk lebih bersabar dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup kita.

Kata kunci: puisi, unsure intrinsic, dan simbol.

 

PENGARUH PERBEDAAN QIRA’AT TERHADAP ISTINBATH HUKUM

 Zamakhsyari Abdul Majid

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, DPK Pascasarjana UIA Jakarta

Jl. IR. H. Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan

Hp: 081318440028, Email: zamakhsyari_am@yahoo.com

Abstract

The purpose of this study is to look at the causes of differences opinion in the determination of legal jurists. This study used a qualitative approach, with a comprehensive and a comparative analysis methods approach. That is, to know the reasons for the differences istinbath law, at the first sees the similarities and differences between two or more opinions of scholars in interpreting the legal verses. The main conclusion of this study is the differences qira’at Al-Qur’an can lead to differences in istinbath law, it means that the differencse qira’at Al-Qur’an  can lead to differences of opinion in the interpretation of the jurists verses legal implications for the differences in classification law. 

Key Words: qira’at, istinbath, and law

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat para fuqaha dalam penetapan hukum. Studi ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan  analisis komprehensif dan komparatif. Artinya, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perbedaan istinbath hukum, terlebih dahulu harus dilihat persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih pendapat ulama dalam menafsirkan ayat-ayat hukum tersebut. Kesimpulan utama dari makalah ini adalah bahwa perbedaan qira’at al-Qur’an dapat menyebabkan perbedaan dalam istinbath hukum, artinya perbedaan qira’at al-Qur’an dapat menyebabkan perbedaan pendapat para fuqaha dalam menafsirkan ayat-ayat hukum yang berimplikasi kepada perbedaan penetapan hukum.

Kata Kunci: qira’at, istinbath, dan  hukum.

 

AGAMA DAN KONFLIK  DALAM MASYARAKAT DI INDONESIA 

Vahruddin Jayadi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta DPK STBA Pertiwi Jakarta

Jl. Dewi Sartika Kav. 2&3, Cililitan Jakarta Timur

Hp. 081511006087, Email: vahruddin_jayadi@hotmail.com

Abstract

The purpose of this study is to identify and analyze the role of religion in solve various conflicts in society that triggered by the nature of primodialisme-tribal, ethnic and race. The method used is descriptive analysis method, it means to determine the role of religion in addressing the conflict, first, analyze the contributing factors to make religion as a problem solver of the conflict. The main conclusion of this study is religion is not only provide the mere concept but provide a paradigm for followers, because a paradigm, think that would influence person to act.

Key words: religion, conflict, and society

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa peran agama dalam menangulangi berbagai macam konflik dimasyarakat yang dipicu oleh sifat primodialisme—suku, etnis dan ras. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, artinya untuk mengetahui peran agama dalam mengatasi konflik tersebut, terlebih dahulu menganalisa faktor pendukung untuk menjadikan agama sebagai problem solver dari konflik. Kesimpulan utama dari tulisan ini adalah agama tidak hanya memberikan konsep belaka tapi memberikan paradigma bagi pengikutnya, sebab paradigma, berfikirlah yang akan mempengaruhi seseorang untuk bertindak

Kata Kunci: agama, konflik, dan masyarakat

Tim Penyunting

Ketua Penyunting

H. Suharsono

Penyunting Pelaksana

Ekawati Susiyati

Anggota Tim Penyunting

Wulansari

Revida Engelbertha

Deni Wrestiningsih

Rekno Setiawan

 

Foto Pengurus LPPM Pertiwi