Kajian Ramadhan “Al-Quran dan Shaum Ingin Memuliakan Manusia”

Kajian Ramadhan  “Al-Quran dan Shaum Ingin Memuliakan Manusia”

Dalam Tausiahnya Ust. Vakhrudin Jayadi memberikan penjelasan tentang bagaimana orang-orang yang beriman dapat memperoleh tingkatan takwa, Bulan Ramadhan adalah bulan Al Qur’an. Semestinya di bulan Al Qur’an ini umat Islam mengencangkan ikat pinggang dan menancap gas untuk lebih bersemangat membaca serta merenungkan isi Al Qur’an Al Karim. Ya, perenungan isi Al Qur’an hendaknya mendapat porsi yang besar dari aktifitas umat muslim di bulan suci ini. Mengingat hanya dengan inilah umat Islam dapat mengembalikan peran Al Qur’an sebagai pedoman hidup dan panduan menuju jalan yang benar

”Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah : 183)

Maknanya adalah; wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana kewajiban puasa juga telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian dari kalangan ahli kitab , agar kalian bertaqwa, karena puasa merupakan sarana menuju ketaqwaan.

Pertama, Kalimat   merupakan seruan  yakni seruan kepada orang-orang yang beriman, mencakup umum laki-laki dan perempuan yang beriman, untuk apa? Dalam ayat ini untuk menegakkan ibadah shaum yang merupakan amal shalih, mengisyaratkan konsekuensi keimanan adalah beramal shalih. Iman dan amal shalih tak bisa dipisahkan, keduanya bagaikan dua sisi uang koin yang menyatu.

Kedua, Kata kutiba  berbentuk kata kerja pasif yang mengandung konotasi furidha  yakni difardhukan. Maka jelas bahwa shaum ramadhan hukumnya fardhu, lebih dari sekedar wajib. Istilah fardhu itu sendiri dalam istilah ushul, adalah kewajiban yang didasari dalil-dalil qath’iyyah yakni dalil yang pasti, mencakup tsubut (penetapan sumbernya) dan dilalah (penunjukkan maknanya), dan dihukumi kufur siapa saja yang mengingkarinya.

Ketiga, Kata al-shiyam adalah mashdar dari kata kerja  asal katanya secara bahasa bermakna menahan diri dari sesuatu dan meninggalkannya ini. Sedangkan secara syar’i

“Menahan diri dari mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari dari segala hal yang membatalkan, dalam kondisi menyadari sedang shaum disertai dengan niat.”

Keempat, Kalimat   menunjukkan hikmah dari ibadah shaum yakni untuk mewujudkan ketakwaan.

Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah taqwa itu?

Secara bahasa arab, taqwa berasal dari fi’il ittaqa-yattaqi, yang artinya berhati-hati, waspada, takut. Bertaqwa dari maksiat maksudnya waspada dan takut terjerumus dalam maksiat. Namun secara istilah, definisi taqwa yang terindah adalah yang diungkapkan oleh Thalq Bin Habib Al’Anazi:

Taqwa adalah mengamalkan ketaatan kepada Allah dengan cahaya Allah (dalil), mengharap ampunan Allah, meninggalkan maksiat dengan cahaya Allah (dalil), dan takut terhadap adzab Allah”.

Setelah mengetahui makna taqwa, simaklah penjelasan indah berikut ini dari Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah dalam tafsirnya, tentang keterkaitan antara puasa dengan ketaqwaan: “Puasa itu salah satu sebab terbesar menuju ketaqwaan. Karena orang yang berpuasa telah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Selain itu, keterkaitan yang lebih luas lagi antara puasa dan ketaqwaan:

  1. Orang yang berpuasa menjauhkan diri dari yang diharamkan oleh Allah berupa makan, minum jima’ dan semisalnya. Padahal jiwa manusia memiliki kecenderungan kepada semua itu. Ia meninggalkan semua itu demi mendekatkan diri kepada Allah, dan mengharap pahala dari-Nya. Ini semua merupakan bentuk taqwa’
  2. Orang yang berpuasa melatih dirinya untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan menjauhi hal-hal yang disukai oleh nafsunya, padahal sebetulnya ia mampu untuk makan, minum atau berjima tanpa diketahui orang, namun ia meninggalkannya karena sadar bahwa Allah mengawasinya
  3. Puasa itu mempersempit gerak setan dalam aliran darah manusia, sehingga pengaruh setan melemah. Akibatnya maksiat dapat dikurangi
  4. Puasa itu secara umum dapat memperbanyak ketaatan kepada Allah, dan ini merupakan tabiat orang yang bertaqwa
  5. Dengan puasa, orang kaya merasakan perihnya rasa lapar. Sehingga ia akan lebih peduli kepada orang-orang faqir yang kekurangan. Dan ini juga merupakan tabiat orang yang bertaqwa.

Semoga puasa tahun ini kita jadikan sebagai ukuran kadar keimanan  kepada sang Kholiq, dan kian bertambah sempurna capaian raihan ibadah-ibadah yang diagungkan pada Ramadhan ini. amin

STBA PERTIWI BUKA BERSAMA YATIM DAN SANTUNAN

STBA PERTIWI BUKA BERSAMA YATIM

DAN SANTUNAN

 

Alhamdulillah STBA – Pertiwi dengan “GAMIS (Generasi Anak Milenial Yang Berjiwa Islami)”.  berbagi  dengan menyisihkan sebagian harta, para mahasiswa, dosen, karyawan ikut serta dalam memberikan santunan yatim di sekitar kampus STBA Pertiwi Jakarta Timur.

Adapun beberapa keutamaan bagi umat muslim yang menyantuni anak yatim, di antaranya:

  1. Berada di Samping Rasulullah di Surga

Seorang muslim yang ingin dekat dengan Rasulullah saw. di surga hendaklah menyantuni anak yatim. Kedekatan antara orang yang menyantuni anak yatim dan Rasulullah di surga diibaratkan seperti jari telunjuk dengan jari tengah. Rasulullah saw. bersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304).

  1. Dapat Melunakkan Kerasnya Hati Manusia

Menyantuni dan mengasihi anak yatim juga dapat melembutkan hati seorang muslim. Kasih sayang yang ia berikan kepada anak yatim akan melunturkan sifat-sifat buruk seperti kikir, dusta, iri, dan dengki. Tidak hanya itu, Allah juga menjamin segala kebutuhan hidup seorang muslim yang mengasihi anak yatim, sebab secara tidak langsung ia telah menjadi figur orang tua anak-anak tersebut. Oleh sebab itu, orang yang mengasihi anak yatim tidak akan kekurangan materi karena melalui dirinya Allah limpahkan pula rezeki untuk orang-orang yang membutuhkan.

  1. Memperoleh Perlindungan dari Allah di Hari Kiamat

Allah mencintai hamba-Nya yang bermurah hati kepada anak yatim. Rasulullah saw. pernah berkata bahwa Allah tidak akan mengazab orang yang mengasihi, berlaku ramah, serta bertutur kata manis kepada anak yatim. Seorang muslim yang menyantuni anak yatim akan memperoleh jaminan perlindungan di hari kiamat kelak. Perbuatan baiknya selama di dunia akan menjauhkannya dari siksa dan api neraka.

  1. Menyucikan Jiwa

Selama hidup di dunia, tidak bisa dmungkiri jiwa manusia sering kali terkotori dengan sifat tercela, misalnya terlalu berlebihan dalam mencintai dunia sehingga menimbulkan sifat kikir dan enggan berbagi dengan sesama. Allah sangat membenci manusia yang menimbun harta dan membiarkan sesamanya dalam kemelaratan. Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya berbagi dengan anak yatim agar jiwanya bersih dari keserakahan. Menyantuni anak yatim akan membuat orang menjadi rendah hati dan mulia, baik di mata manusia maupun Allah.

  1. Memperbaiki Urusan Akhirat dan Dunia

Seorang muslim yang mengasihi siapa saja yang ada di bumi niscaya akan dikasihi oleh yang di langit. Allah menjanjikan kehidupan yang layak, baik di dunia maupun di akhirat bagi siapa saja yang mengasihi sesamanya selama hidup. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berbagi dengan sesama karena Allah tidak akan pernah membiarkan hamba-Nya yang baik terjebak dalam kesusahan.

Itulah beberapa keutamaan seseorang yang menyantuni anak yatim. Menyantuni dan mengasihi anak yatim adalah salah satu perbuatan yang sangat dicintai Allah Swt. Barang siapa yang berbuat baik dan menyisihkan hartanya untuk anak yatim, Allah akan memuliakan dirinya selama hidup di dunia, serta memberikan tempat terbaik untuknya di akhirat nanti.

Semoga dari keutamaan diatas dapat memberikan nilai tambah buat keimanan para donatur , Amin

 

 

 

Mahasiswa Berebut, Berbagi TA’JIL di Depan Kampus STBA Pertiwi Dan Keutamaannya

Mahasiswa Berebut, Berbagi TA’JIL di Depan Kampus STBA Pertiwi

Dan Keutamaannya

 

GAMIS (Generasi Anak Milenial Yang Berjiwa Islami)  itulah tema yang diusung para mahasiswa dalam kegiatan Ramadhan tahun 2019 ini .  dengan GAMIS mahasiswa seakan tidak rela kalua keutmaan Rawamdhan lewat begitu saja, makanya banyak acara digelar untuk mengisi kegiatan tersebut diantaranya :

  1. Buka Bersama
  2. Santunan Bareng Yatim dan Duafa
  3. Tadarus Qur’an
  4. Berbagi Ta’jil

 

Tak akan merugi bagi siapa saja yang memberikan makan orang berbuka puasa. Dalam Alquran dan hadis Allah telah menjanjikan akan memberi pahala yang berlimpah, terutama jika hal ini dilakukan di bulan Ramadhan, bulan dimana setiap amal baik akan dilipat gandakan pahalanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pun sering melakukan hal ini pada masanya. Selain akan mendapatkan pahala dari Allah, memberi makan orang berbuka puasa juga memiliki banyak keutamaan lainnya. Nah, apa saja keutamaan yang dapat kita peroleh dari memberi makan orang berbuka puasa? Berikut ini penjelasannya.

Keutamaan Memberi Makan Orang Berbuka Puasa

  1. Mendapakan Pahala Berlimpah dari Allah

Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga,” (H.R. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192).

Kita tentu telah mengetahui bahwa Allah akan melimpahkan pahala bagi hamba-Nya yang berpuasa, dengana demikian betapa beruntungnya orang-orang yang dengan ikhlas memberikan makan orang berbuka puasa, sebab mereka akan mendapatkan pula pahala dari orang yang mereka berikan makan tersebut.

  1. Doa dari Orang yang Berpuasa akan Dikabulkan Allah

Seseorang yang berpuasa akan dikabulkan doanya.

Sungguh ini adalah salah satu keutamaan dari memberi makan orang berbuka puasa. Ketika kita memberi makan orang berbuka puasa lalu mereka mendoakan kita dengan doa-doa yang mengandung kebaikan maka doa tersebut sesungguhnya akan dikabulkan oleh Allah dan tidak akan tertolak. Hal ini bagaimana hadis yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.” (H.R. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396).

Adapun doa bagi orang yang diberi makanan, mereka dapat dapat mengucapkan doa berikut ini,

اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى

Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku,” (H.R. Muslim no. 2055).

Ini adalah doa yang dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada saat diberi minuman untuk berbuka puasa.

  1. Allah Menjanjikan Surga

Allah akan memasukan orang-orang yang memberi makan orang berbuka puasa sekaligus orang yang senantiasa berpuasa ke dalam surga-Nya. Sebagaimana hadis berikut ini,

Dari ‘Ali, ia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang Arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan dan yang senantiasa berpuasa dan salat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.”

Inilah 3 keutamaan dari memberi makan orang berbuka puasa. Allah akan memberikan pahala, mengabulkan segala doa yang dipanjatkan dari orang yang diberi makan terhadap orang yang telah memberi makan berbuka puasa, dan juga akan mendapatkan balasan syurga dari Allah. Yuk, kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk menggapai banyak pahala dengan amalan-amalan baik. Jika kita memiliki makanan berlebih, jangan sungkan untuk membagikannya kepada orang yang berbuka puasa, baik itu makanan besar/ makan malam, kue, kurma, ataupun hanya dengan segelas minuman manis. Jika itu semua ikhlas karena Allah Ta’ala, Ia akan membalasnya dengan memberikan keutamaan-keutamaan yang telah disebutkan diatas, bahkan mungkin lebih. Jadikan ini sebagai ladang pahala untuk kita agar selalu mendapatkan cinta dari-Nya.

 

 

 

 

PENGUMUMAN AKADEMIK

BUKA PUASA BERSAMA & MEMBAGIKAN TAKJIL GRATIS

 

Buka Puasa Bersama dan Berbagi Takjil Gratis

  “GAMIS (Generasi Anak Milenial Yang Berjiwa Islami)”

Kampus Pertiwi

Jl. Dewi Sartika Kav. 2&3, Cililitan Jakarta Timur
Tlp. (021) 8090474
Website: http://pertiwi.ac.id, Facebook: Kampus Pertiwi Official

 

 

 

A. LATAR BELAKANG
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat Iman dan Islam kepada kita. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita Nabi Allah Muhammad SAW yang dengan risalahnya telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yaitu ajaran Islam.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang suci dan penuh berkah. Pada bulan inilah pahala akan digandakan dan dosa-dosa akan dihapus. Karenanya pada bulan ini jua, umat muslim disarankan untuk banyak beribadah dan beramal. Ibadah dan amal yang dimaksudkan tidak terbatas definisinya. Bentuk dari ibadah dan amal tersebut pun dapat beragam. Baik kecil maupun besar, sederhana maupun agung, tiap ibadah dan amal akan dicatat sebagai kebaikan yang juga akan mendatangkan pahala dan kebaikan bagi tiap orang yang terlibat.
Bukan hanya itu, bulan Ramadhan juga bulan yang spesial dan unik. Di Indonesia, ada tradisi dan budaya yang tak bisa dilepas dari tiap-tiap hari di bulan Ramadhan. Tiap detik di bulan Ramadhan memiliki sisi spesialnya sendiri. Dan juga selalu ada keunikan tersendiri yang hanya ada di bulan ini, dan tidak ada di bulan-bulan lainnya. Rupa-rupa dari keunikan itu ialah makanan dan aktivitas sebagai contohnya. Buka puasa bersama adalah rupa dari keunikan tersebut yang dilaksanakan hanya dalam bulan Ramadhan.
Berangkat dari keunikan dan kebaikan bulan Ramadhan tersebut, kami, gabungan SENAT STBA, STIE dan Akpar Pertiwi Cililitan, berniat mengadakan kegiatan positif pada bulan Ramadhan mendatang. Kegiatan tersebut adalah buka bersama dengan mahasiswa, dosen dan staff Kampus Pertiwi Cililitan. Selain buka puasa bersama, kami juga mengadakan bagi takjil gratis yang dilaksanakan selama empat hari yang mana takjil gratis tersebut dibagikan untuk warga yang melintas di depan kampus Pertiwi Cililitan dan warga sekitar kampus.
Kami percaya bahwa dengan diadakannya acara ini maka kami dapat turut serta mendulang manfaat dan kebaikan dari bulan Ramadhan yang penuh pahala ini. Di samping itu, kami juga ikut berpartisipasi dalam melestarikan budaya dan keunikan di bulan Ramadhan di Indonesia. Dengan begitu, kami berharap kami dapat menjadi pemuda dan pemudi Indonesia yang membawa perubahan dan berguna bagi agama, bangsa, dan negara.
B. NAMA DAN TEMA KEGIATAN

Adapun nama kegiatan ini ialah “Buka Bersama dan Membagikan Takjil Gratis.” Sedangkan untuk temanya, kami mengusung tema “GAMIS (Generasi Anak Milenial Yang Berjiwa Islami)”. Tema tersebut kami pilih karena seluruh kegiatan akan dilaksanakan di sore hari, tepatnya menjelang berbuka puasa, dan kegiatan yang difokuskan adalah berbagi. Berbagi yang dimaksudkan adalah membagikan lima puluh takjil gratis selama empat hari kepada pengendara motor dan pengemudi angkot, membagikan santunan kepada kurang lebih 15 orang anak yatim piatu (mahasiswa Pertiwi) dan membagikan ilmu serta kebahagiaan kepada seluruh warga Kampus Pertiwi Cililitan.
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pelaksanaan buka puasa bersama ini adalah:
1. Membina dan memelihara Ukhuwah Islamiyah.
2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mahasiswa agar selamat di dunia dan akhirat.
3. Menambah pengetahuan ilmu keagamaan
4. Mempererat tali silaturahmi antar sesama mahasiswa/i Kampus Pertiwi
5. Menjalin tali silaturahmi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat luas
6. Menanamkan rasa kepedulian dan kemauan berbagi pada diri mahasiswa Pertiwi
7. Memberikan motivasi kepada mahasiswa agar selalu memegang teguh tali agama dan dapat membentengi diri dengan keimanan dan ketakwaan yang kuat
D. PENYELENGGARA DAN PELAKSANA

Penyelenggara dari kegiatan ini adalah Gabungan Senat Mahasiswa STBA, STIE, dan AKPAR Pertiwi. Susunan Kepanitiaannya akan kami rincikan sebagaimana terlampir.

E. WAKTU DAN TEMPAT
Acara ini InsyaAllah akan diselenggarakan pada:
Buka Bersama
Hari : Kamis
Tanggal : 16 Mei 2019
Pukul : 16.30 s/d Selesai
Tempat : Auditorium Pertiwi Cililitan

Pembagian Takjil Gratis
Hari : Senin sampai Kamis
Tanggal : 13 – 16 Mei 2019
Pukul : 17.00 s/d AdzanMaghrib
Tempat : Jalan Dewi Sartika (Depan Gedung STBA Pertiwi Cililtan)

F. SASARAN KEGIATAN
Adapun peserta dari acara ini ialah seluruh mahasiswa, dosen, serta staf, STBA, STIE, dan AKPAR Pertiwi Cililitan.

G. PROGRAM UTAMA
1. Ceramah
Pada acara Buka Bersama ini, ceramah akan diisi oleh bapak Rosandi Ardi Noegraha, S.E., M.Si., M.M.Par. Beliau lahir di Bekasi pada tanggal 04 April 1975. Beliau memiliki pengalaman berorganisasi yakni sebagai Ketua Lembaga Dakwah Kampus Unkris Jakarta, Wakil Ketua Senat FE Unkris dan Direktur dakwah Al- Mimbar Bekasi. Aktivitas saat ini adalah beliau mengajar sebagai dosen di Akpar Pertiwi Jakarta.
2. Hiburan: students performance
Salah satu hiburan yang ada di acara Buka Puasa Bersama ini adalah penampilan dari para mahasiswa STBA, STIE dan Akpar Pertiwi sebagai bentuk partisipasi mereka dalam acara buka puasa bersama kali ini.

H. SUSUNAN ACARA
Adapun susunan acara pada kegiatan Buka Puasa Bersama ini adalah:
NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
1 16.30 – 16.35 Pembukaan MC Aliviano Valendi, Sarah Falistin
2 16.35 – 16.45 Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an Genta Qalbi Nabila & Aisyah Nada Kamali
3 16.45 – 16.50 Sambutan Dosen Wulansari S.Pd.,M.Hum
4 16.50 – 16.55 Sambutan Ketua Nelisyanto
5 16.55 – 17.25 Students Performance Mahasiswa/i Kampus Pertiwi
6 17.25 – 18.00 Ceramah&Doa penutup Rosandi Ardinugraha, S.E.,M.Si.,M.M.Par
7 18.00 – 18.30 Buka Bersama Mahasiswa/i, Staff/Karyawan, Dosen Kampus Pertiwi

I. ESTIMASI DAN SUMBER DANA
Perkiraan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan Buka Bersama dan Pembagian Takjil Gratis ini adalah dengan perincian sebagaimana terlampir. Sedangkan dana yang akan kita gunakan bersumber dari:

• Iuran Mahasiswa = Rp25.000,- @orang
• Donasi dari berbagai pihak

J. PENUTUP
Demikian Proposal Kegiatan Buka Bersama dan Pembagian Takjil Gratis ini kami buat. Harapan kami agar kegiatan ini mampu menjadi motivasi, inspirasi, dan sarana mahasiswa Kampus Pertiwi Cililitan dalam berorganisasi. Dan supaya kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, tentunya kami membutuhkan bantuan dan dukungan Bapak/Ibu berupa baik moril maupun materiil. Maka dari itu, datangnya proposal ini bertujuan untuk menjelaskan kegiatan ini dan merincikan bantuan apa saja yang kami butuhkan.
K. LAMPIRAN

Lampiran 1
STRUKTUR KEPANITIAAN DAN PENGISI ACARA
Adapun susunan panitia dalam kegiatan ini adalah:
1. Pembina                    : Sri Marleni, S.S.,M.Hum (STBA)
Mutdi Ismuni, SE.,M.M (STIE)
Eddy Zarkasih, S.Sos.,M.M (AKPAR)
2. Penanggung Jawab : Lutfiah Nurgina (STBA)
Amirullah (STIE)
Rama Zuhaer Rasyidi (AKPAR)
3. Ketua Panitia           : Nelisyanto (AKPAR)
4. Sekretaris                 : Oktaviani (STBA)
5. Bendahara               : Fathia Aznia (STBA)
Hatiara Pricahyani (AKPAR)
Disti (STIE)
6. Humas                     : Nadya Serlyna Amelia (STBA)
Boy Stenly (AKPAR)
Rahmat Baetudin (STIE)
7. Seksi acara              : Siti Sarah Falistin (STBA)
Aliviano Valendi (AKPAR)
Difiya (STIE)
8. Seksi konsumsi     : Nurul Huda (STBA)
Syifa Ashila (STBA)
Genta Qalbi Nabila (STBA)
Mei Nisa Paugi (STBA)
Andita (AKPAR)
9. Seksi Dokumentasi : Nur Anissa (STBA)
Dyah Anita Purnamasari (STBA)
Nur Indah Ainina (STBA)
10. Perlengkapan        : Muhammad Rizkian Ceisar (STBA)
Gary Arafian (STBA)
11. Keamanan             : Vikry Kristanto (STBA)
Azis Arif Nugraha (STBA)
12. Kebersihan           : Mahasiswa/i STBA/AKPAR/STIE
LEMBAR PENGESAHAN
Jakarta, 1 Mei 2019

Pemohon

Nelisyanto Ketua Pelaksana

Penanggungjawab:
Ketua Senat STBA Ketua Senat STIE Ketua Senat Akpar
Lutfiah Nurgina Amirullah Rama Zuhaer Rasyidi
Mengetahui,
Staff Kemahasiswaan,
STBA Pertiwi STIE Pertiwi AKPAR Pertiwi

Sri Marleni, S.S., M.Hum Mutdi Ismuni, SE.,M.M Eddy Zarkasih, S.Sos.,M.M