UKM (Futsal) STBA Pertiwi

Beragamnya unit kegiatan mahasiswa di STBA Pertiwi, membuat mahasiswa STBA Pertiwi dapat memilih UKM mana yang sesuai dengan ketertarikan para mahasiswa dan mahasiswi STBA Pertiwi.

Baru-baru ini, UKM Futsal STBA Pertiwi telah mengikuti kompetisi Pertiwi Cup yang diselenggarakan oleh STIE Pertiwi. Tim Futsal STBA Pertiwi yang terdiri dari mahasiswa STBA Pertiwi dari semester 2-8 mengikuti kompetisi ini. Sebelumnya para pemain tim futlsal STBA Pertiwi berlatih sebelum pertandingan dalam kompetisi ini.

Para pemain fultsal dari Tim STBA Pertiwi berlatih setiap hari Rabu Sore di JR Futsal Condet. Mereka turut menggelar latihan bersama institusi Akpar dan STIE Pertiwi. UKM Futsal sendiri berdiri pada tahun lalu setelah pemilihan ketua SENAT STBA Pertiwi. Jadi walaupun para mahasiswa STBA Pertiwi mendapatkan pelajaran akademik dari kampus ini, tetapi mereka tetap menjalankan hobi olahraga mereka yaitu olahraga futsal, dimana STBA Pertiwi juga memiliki UKM tersebut.

Nah, bagaimana? Apakah kalian tertarik untuk bergabung dengan UKM Futsal STBA Pertiwi ini?

Tetap belajar, dan jangan lupa berolahraga ya!

Kuliah Bahasa Inggris Murah Berkualitas STBA Pertiwi 2017

Di era globalisasi yang semakin maju dan pesat sekarang ini menuntut sumber daya yang kompeten dan berkualitas. Khususnya dalam bidang bahasa, prospek bekerja untuk lulusan bahasa atau sastra inggris pun kian menjamur. Pasalnya tidak hanya melulu menjadi seorang translator atau tour guide, lulusan sastra inggris pun mengepakkan sayapnya ke bidang- bidang pekerjaan lain, seperti businessman, secretary, assistant editoral, journalist, leksikografer, dan masih banyak lagi. Seru kan ?

STBA Pertiwi adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang berhasil meluluskan banyak lulusan yang berkompeten dan bekarakter unggul dimana beberapa diantaranya telah terserap di berbagai bidang pekerjaan baik swasta maupun pemerintah. Sebagai salah satu Sekolah Tinggi Bahasa Asing terbaik di Indonesia, STBA Pertiwi mempunyai 3 cabang unit kampus, yakni Cililitan (Jakarta Timur), Bekasi, dan Tangerang.

Terakreditasi “B” dan memiliki kualitas bagus, STBA Pertiwi pun menawarkan harga yang cukup terjangkau bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berikut Biaya yang ditawarkan :

Bagi calon mahasiswa/i baru persyaratan Penerimaan Mahasiswa Baru adalah sebagai berikut:

  1. Mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap

  2. Menyediakan fotokopi identitas diri (KTP & KK)

  3. Menyediakan pas foto (2×3, 3×4, 4×6 masing-masing 2 lembar)

  4. Melampirkan fotokopi ijazah SMU/K atau kesetaraan Paket C

Bagi calon mahasiswa/i  pindahan atau konversi persyaratan Penerimaan Mahasiswa Baru selain persyaratan di atas ditambah persyaratan sebagai berikut:

  1. Menyediakan fotokopi nilai Kartu Hasil Studi (KHS) dan transkrip sementara bagi mahasiswa/i pindahan yang belum menyelesaikan perkuliahan sebelumnya

  2. Menyediakan fotokopi ijazah dari program studi terdahulu bagi yang sudah menyelesaikan kuliah di tingkat  yang lebih rendah

  3. Melampirkan surat pindah dari perguruan tinggi awal atau tercantum di data forlap Dikti

Pembukaan Pendaftaran Semester Ganjil Th. Akademik 2017/2018

Gelombang 1:  1 Februari s.d. 19 Maret (Termurah)
Gelombang 2:  20 Maret s.d. 15 Juli
Gelombang 3:  16 Juli s.d. 15 September

 

 

 

One-Day Seminar with IECTA

Human Resource Development in English Language Teaching

Pada hari Minggu, 14 Mei 2017, beberapa dosen dan mahasiswa dari STBA Pertiwi menghadiri salah satu seminar yang bermanfaat yaitu one-day seminar yang bertemakan Human Resource Development in English Language Teaching. Acara yang mempunyai beberapa agenda yang berhubungan dengan pengajaran bahasa asing, yaitu bahasa Inggris khususnya ini mempunyai beberapa narasumber yang membuat para audience memberikan apresiasi lebih.

Agenda dimulai dengan acara pembukaan. Pidato diberikan juga oleh Bapak Didi Mulyadi, S.S., M.M sebagai perwakilan dari IECTA ( Indonesian English Course Teachers Assosiation ) dan STBA Pertiwi. Beliau mengatakan bahwa dalam acara tersebut yang pertama yang harus dilakukan peserta adalah ‘learning to know’ setelah itu ilmu yang didapatkan dapat dibagikan kepada sesama. Acara juga dihibur oleh para penari yang membawakan tarian dari Batak Tapanuli.

Agenda berikut masuk ke agenda utama pertama yaitu presentasi yang dilakukan oleh Mr. Steven Sutantro. Beliau membawakan bahan yang bertemakan penggunaan Aplikasi dari Google yang dapat membantu para pengajar bahasa Inggris di dalam kelas. Mr. Steven Sutantro sendiri adalah perwakilan dari Google Educators yang khusus menaungi bagaimana menggunakan aplikasi untuk pengajaran, baik itu pengajaran bahasa atau ilmu esakta. Mr. Steven memberikan presentasi bagaimana penggunaan Google Maps, Google Expedition dan Google Earth, agar para pembelajar dapat mempelajari tempat baru dan mengetahui informasi tempat tersebut, tentunya dalam bahasa Inggris.

Para murid atau peserta belajar di dalam kelas tidak hanya mendapat informasi dalam bahasa Inggris tetapi juga, para peserta belajar dapat melihat secara nyata bagaimana suasana tempat yang ingin diketahui. Contohnya saja seperti yang dipraktekkan oleh Mr. Steven dengan mengunjungi pulau Galapagos di Amerika Selatan. Secara nyata Google memberikan fasilitas untuk melihat tempat tersebut, mulai dari laut Galapagos dan pulau itu sendiri, serta adanya penjelasan bahwa pulau tersebut dihuni oleh beberapa hewan yang cukup langka.

Selepas waktu istirahat, yang dihibur oleh alumni dari mahasiswa dan mahasiswi STBA Pertiwi sendiri, masuk ke Agenda kedua dengan narasumber bernama Ms. Wendy George yang berasal dari lembaga bahasa asing, ALBA. Wendy menjelaskan tentang cara dan gaya belajar pada peserta didik, dan juga menjelaskan tentang cara pengajaran untuk berbagai tipe peserta didik itu sendiri. Wendy juga bertanya kepada para audience kesulitan saat mengajar, ataupun mengajak para audience untuk bercengkrama atau mempraktekkan langsung gaya mengajar dan gaya belajar secara bersamaan. Dengan gaya Wendy yang humoris, suasana presentasi materi tersebut sempat diiringi beberapa kali canda tawa, dan membuat para audience menjadi tidak terlalu tegang dalam mengikuti seminar tersebut.

Acara diakhiri dengan penyerahan plakat sebagai ucapan terima kasih oleh para anggota IECTA kepada kedua narasumber. Acara yang diusung ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para generasi muda ataupun para pengajar, agar pada praktek di lapangan nanti, para pengajar ataupun calon pengajar dapat mengaplikasikan cara-cara unik dan kreatif yang diberikan oleh para narasumber.

-UNLOCK YOUR BRAIN POWER SEMINAR WITH KAPTEN SAR-

STBA PERTIWI telah menggelar salah satu agenda wajib tahunan yaitu Seminar yang kali ini bertemakan Unlock Your Brain Power, The Strategy to Optimize The Winners’ Right Brains. Seminar yang di gelar di STBA Pertiwi Cililitan ini dihadiri oleh 180 peserta dari berbagai cabang STBA Pertiwi. Mereka berkumpul untuk menghadiri acara yang sangat bermanfaat satu ini.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC yang di bawakan oleh Ibu Sri Marleni, S.S., M.Hum memberikan salam kepada para hadirin serta dosen-dosen STBA Pertiwi yang hadir. Para mahasiswa dan mahasiswi yang telah datang lalu bernyanyi lagu Indonesia Raya.

Ketua STBA Pertiwi, Bapak Didi Mulyadi, S.S., M.M, juga memberikan wejangannya untuk para mahasiswa dan mahasiswi yang hadir. Para peserta yang hadir diharapkan mengikuti acara dengan hikmat dan setelah mengikuti seminar tersebut dapat mengambil banyak ilmu terutama dalam menggunakan otak kanan untuk mencapai kesuksesan. Bapak Didi Mulyadi juga memperagakan beberapa yel-yel yang membuat para peserta bersemangat.

Acara dilanjutkan dengan memasuki agenda utama yaitu Seminar bersama Kapten Sar. Beliau adalah salah satu motivator penggerak penggunaan Otak Kanan yang sangat terkenal. Selain itu, Kapten Sar atau yang mempunyai nama panjang Bapak Sarno Wibowo ini juga mempunyai perusahaan yang bergerak dalam bidang Leaderpreneur. Kapten Sar juga merupakan mantan seorang manajer untuk beberapa perusahaan baik nasional maupun multinasional.

Dalam seminar ini Kapten Sar berbagi pengalamannya dalam penggunaan Otak Kanan, yang mana, bila seseorang menggunakan Otak Kanan, seseorang itu akan mempunyai banyak ide-ide kreatif dan out of the box. Seseorang yang penggunaan otak kanannya lebih besar, terbiasa untuk mengeluarkan ide-ide besar ataupun memikirkan mimpi mimpi besar yang ingin dicapainya.

Di seminar kali ini juga  Kapten Sar berbagi pengalaman dan nasihat agar supaya para peserta yang terdiri dari para pemuda Indonesia ini mau membangun bangsa nya sendiri yaitu bangsa Indonesia. Beliau mengatakan bahwa pemuda Indonesia sekarang ini dapat menjadi pengusaha muda seperti yang beliau berikan contohnya yaitu salah satu pemuda Indonesia bernama Ardyan Fitra. Seminar diakhiri dengan sesi tanya jawab yang diarahkan oleh moderator yaitu Ibu Wulansari, S.Pd., M.Hum.

Acara seminar berakhir. Para peserta selanjutnya menikmati makan siang yang telah disediakan oleh panitia Seminar hari Sabtu, 6 Mei 2017. Semoga para peserta dapat mengambil banyak ilmu yang sudah dibagikan oleh Kapten Sar.

-PETUALANGAN DI GUNUNG SINDORO-

Pada kesempatan kali ini, kami, tim MAHABALA PERTIWI melakukan pendakian di gunung Sindoro yang terletak di Kabupaten Wonosobo, Jawa tengah.

Gunung Sindara, atau biasa disebut Sindoro, atau juga Sundoro memiliki ketinggian 3.150 meter diatas permukaan laut (MDPL). Gunung ini merupakan sebuah gunung Api aktif yang terletak di Jawa Tengah; selain itu, gunung ini merupakan gunung yang berdampingan  dengan gunung Sumbing.

Perjalanan kami dimulai dari titik temu dengan teman-teman para pendaki lainnya di terminal bis Klari kota Karawang. Dikarenakan pendakian ini bertepatan dengan hari libur panjang, kami sudah memesan tiket perjalanan 2 hari sebelumnya untuk berjaga-jaga apabila kami kehabisan tiket bis.

Bis yang dijadwalkan, datang terlambat dari waktu yang seharusnya, dan hal ini membuat kami rugi dari segi waktu. Waktu yang seharusnya kami dapat gunakan untuk perjalanan akhirnya terbuang percuma untuk sekedar duduk menunggu bis yang tidak kunjung datang. Kami harus menunggu kendaraan lebih dari 2 jam lamanya, dan akhirnya pada sekitar pukul 9.15 malam bis pun tiba di terminal. Melihat waktu yang ada, kami memperkirakan bahwa pendakian kami akan sedikit tertunda dikarenakan perjalanan yang memakan waktu cukup panjang ini.

Sekitar pukul 10.30 pagi, kami tiba di terminal Mendolo Wonosobo. Di sini kami sedikit merebahkan tubuh kami karena semalaman telah menempuh perjalanan yang cukup panjang. Setelah sedikit beristirahat dan mengisi perut yang kosong, kami pun segera bergegas untuk melanjutkan perjalanan menuju kaki gunung Sindoro yang lumayan panjang.

Untuk menuju gunung Sindoro, kami menyewa jasa travel yang disediakan oleh pihak wisata di sana. Di tengah perjalanan, kami berhenti sejenak untuk mengisi perlengkapan dan perbekalan yang memang sengaja tidak kami lengkapi; hal ini dilakukan untuk meringankan beban perjalanan selama dalam kendaraan.

Setelah semuanya dirasa lengkap, kami pun melanjutkan perjalanan menuju kaki gunung Sindoro. Perjalanan ini memakan waktu yang cukup lama dikarenakan adanya perbaikan jalan yang mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang.

Pada pukul 12.30, kami pun akhirnya tiba di base camp pendakian Sindoro. Di sini kami beristirahat sekaligus melakukan packing persediaan serta mengisi formulir registrasi untuk melakukan pendakian di gunung Sindoro ini.

Waktu menjelang sore, sekitar pukul 14.15 kami memulai perjalanan kami. Untuk mencapai pos pertama, kami menggunakan jasa ojek yang memang selalu digunakan para pendaki untuk melewati perkebunan warga yang cukup jauh.

Hujan pun turun menyambut kedatangan kami di gunung ini. Hujan yang cukup deras memaksa kami untuk berteduh guna menghindari kemungkinan yang ada. Setelah hujan cukup reda, kami memulai kembali pendakian ini. Permukaan jalan tanah yang diguyur oleh air hujan, sedikit membuat kami kesulitan karena permukaan jalan menjadi basah dan licin.

Setelah berjalan cukup lama, kami pun akhirnya tiba di pos kedua; di sini kami sedikit meregangkan otot-otot kaki yang mulai terasa sedikit pegal dikarenakan harus berjalan di jalan yang licin karena hujan. Kami tidak ingin berlama-lama untuk beristirahat di pos ini karena perjalanan masih jauh, selain juga dikarenakan kami harus mendaki di sore hari.

Waktu semakin sore, dan langit pun semakin gelap. Sementara perjalanan kami menuju pos ketiga masih cukup jauh, melihat keadaan dan jam yang sudah hampir menunjukkan waktu maghrib, kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan beristirahat di shelter terdekat. Karena menurut pengalaman kami selama mendaki, tidak baik untuk melakukan pendakian saat maghrib tiba.

Melihat kondisi team, kami memutuskan untuk melakukan Summit attack pada dini hari nanti. Udara malam pun mulai menusuk kulit, jaket tebal yang kami kenakan seolah-olah tidak dapat menghalangi dinginnya udara malam.

Pukul 02.00 kami terbangun dari tidur kami, saatnya sedikit mengisi tenaga dan menghangatkan tubuh dengan minuman hangat di tengah malam yang dingin ini. Persiapan dan perbekalan untuk Summit attack pun sudah kami persiapkan. Pukul 03.15, kami memulai kembali pendakian, tetapi kali ini kami hanya membawa persediaan air dan sedikit cemilan selama perjalanan; peralatan lainnya kami tinggalkan di dalam tenda untuk meringankan perjalanan kami.

Perjalanan menanjak menerobos hutan di malam hari cukup merepotkan perjalanan kami, akan tetapi itu tidaklah menahan niat kami sedikitpun. Tak terasa langit mulai menunjukkan cahayanya, dipadukan dengan kelap-kelipnya lampu kota di bawah, menambah indahnya pemandangan dini hari itu.

 

Melihat langit yang mulai terang, kami tidak membuang-buang waktu dan segera melanjutkan pendakian yang memang masih sangat jauh menuju puncak. Akan tetapi, kami tidak terburu-buru karena melihat kondisi dari team yang sudah cukup kelelahan karena harus melakukan summit attack yang lebih jauh dari seharusnya.

Mataharipun telah menunjukkan dirinya, langit yang gelap mulai tersinari cahaya sang surya dan mengubah warnanya. Momen yang seharusnya kami nikmati di puncak sindoro, tetapi tidak untuk kali ini. Walaupun demikian, hal ini tidaklah mengubah keindahan alam dari Sang Pencipta.

 

Kami pun melanjutkan pendakian menuju puncak Sindoro. Perjalanan menuju pos ke empat ini memakan waktu cukup lama karena selain rute berbatuan yang cukup terjal, rasa lelah pun mulai kami rasakan.

Setelah cukup lama berjalan mendaki jalan bebatuan yang cukup terjal, kami pun tiba di pos ke empat yang ditandai oleh bebatuan besar yang menjulang di tepi tebing. Pemandangan yang indah langsung berhadapan dengan gunung Sumbing di depan kami mampu mengobati sedikit rasa lelah yang kami rasakan selama pendakian ini.

Jalan curam di depan kami telah menanti sebagai rintangan terakhir kami menuju puncak Sindoro, akan tetapi kami mencoba terus bersemangat untuk dapat mencapainya. Track terakhir kami adalah jalan bebatuan vulkanik yang dihiasi oleh hutan mati dikarenakan oleh semburan belerang dari gunung Sindoro ini. Bau belerang yang menyengat mulai tercium, menandakan sudah dekatnya kawah puncak gunung Sindoro. Matahari semakin terik, aroma belerang dan hawa dingin semakin menusuk. Puncak yang terlihat dekat pun terasa sangat jauh, dan beberapa kali kami harus beristirahat sejenak.

Pendakian yang memakan waktu cukup lama ini akhirnya terbayarkan; kami pun sampai di puncak Sindoro. Walaupun kami tidak mendapatkan pemandangan sunrise di puncak, tetapi ini sudah cukup memuaskan hati kami. Melihat kaki gunung yang diselimuti oleh awan, dan terjalnya jalur pendakian ini, menimbulkan rasa bangga tersendiri karena kami dapat melalui semuanya bersama-sama. Tidak lama dari track terakhir ini, akhirnya kami pun tiba di puncak Sindoro.

Dikarenakan hari sudah siang, kami tidak dapat berlama-lama di atas puncak Sindoro ini  karena kabut (awan) yang mulai tebal dapat menutupi jalan kami untuk pulang menuruni puncak. Selain kabut yang mulai tebal, bau belerang pun mulai tercium menyengat dan membuat kepala kami sedikit pusing.

Perjalanan turun seharusnya tidaklah begitu memakan waktu yang cukup lama seperti pendakian. Akan tetapi perjalanan turun kami kali ini sedikit terhambat dikarenakan ada salah seorang teman kami yang mengalami sedikit masalah dengan kakinya.

Hari semakin sore, akhirnya kami tiba di tenda kami. Karena situasi dan keadaan tidak memungkinkan untuk langsung melanjutkan perjalanan turun, kami pun memutuskan untuk menginap satu malam lagi di gunung Sindoro ini. Malam ini terasa lebih dingin dari malam sebelumnya, oleh karenanya kami membuat api unggun kecil untuk sedikit menghangatkan suasana malam.

Pagi hari telah tiba, sang fajar mulai menyinari tenda kami dari selah satu pepohonan yang rindang. Segera kami terbangun dan memasak sedikit perbekalan untuk sarapan. Setelah selesai sarapan dan sedikit meluruskan kaki, kami segera membongkar tenda dan memulai packing barang-barang perlengkapan. Tidak lupa pula kami membersihkan sampah yang kami bawa serta yang kami temukan selama perjalanan menuruni puncak kemarin. Hal ini kami lakukan agar dapat meningkatkan kepedulian para pendaki lain akan kebersihan lingkungan.

Selama perjalanan turun, kami bersyukur karena tidak mendapatkan kesulitan seperti kemarin. Sehingga perjalanan kami dapat lebih cepat untuk mencapai base camp di kaki gunung ini. Sekitar pukul 11.00, akhirnya kami tiba di base camp pendaftaran. Di sini, kami melapor untuk memberitahukan bahwa kami telah turun dari pendakian di pos pendaftaran. Setelah itu, kami bersih-bersih dan sedikit istirahat, lalu kami pun harus mengucapkan selamat tinggal kepada gunung Sindoro ini dan meninggalkan dengan membawa cerita dan kesan kami di dalamnya.