Workshop Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi kembali mengadakan Workshop  Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif. Workshop yang menghadirkan Narasumber Bapak Eri Kurniawan, Ph.D (Secretary, The Language Center of Indonesia University of Education) dihadiri oleh para Dosen Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pertiwi dan Akademi Pariwisata Pertiwi dimana ketiganya dalam  Yayasan Pendidikan Pertiwi Global. Dalam workshop tersebut, Bapak Eri Kurniawan atau biasa disapa Bapak Eri, tidak hanya menerangkan bagaimana metode penyusunan sebuah penelitian Kualitatif, tetapi juga menyangkut pautkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Workshop yang dilaksanakan pada 2 hari kerja dimulai pukul 09.00 sampai dengan 16.00 WIB tersebut mendapatkan banyak respon positif dilihat dari antusias peserta dalam mengikuti workshop tersebut. Hal yang menarik dalam workshop tersebut adalah seluruh peserta workshop ditantang untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait materi yang disampaikan, dan membuat judul penelitian yang disesuaikan dengan tema. Pak Eri Kurniawan juga menegaskan beberapa hal penting dalam sebuah penelitian Kulaitatif diantaranya;

Karakteristik Atau Ciri-ciri Penelitian Kualitatif

  1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian kualitatif berupa lingkungan alamiah. Kajian utama dalam penelitian kualitatif  yaitu peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial. Penelitian dilakukan ketika berinteraksi langsung di tempat kejadian. Peneliti melakukan pengamatan, mencatat, mencari tahu, menggali sumber yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada saat itu. Hasil yang diperoleh segera disusun saat itu juga. Apa yang telah diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan dimana tingkahlaku itu berlangsung.
  1. Memiliki sifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi, analisis, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, bukan dalam bentuk angka-angka. Peneliti melakukan analisis data dengan memperbanyak informasi, mencari hubungannya, membandingkan, dan menemukan hasil atas dasar data sebenarnya (bukan dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan yang berkenaan dengan situasi yang diteliti dan disajikan dalam bentuk uraian narasi. Pemaparan data tersebut umumnya adalah menjawab dari pertanyaan dalam rumusan masalah yang ditetapkan.
  2. Tekanan pada proses bukan hasil. Data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan pertanyaan untuk mengungkapkan proses dan bukan hasil dari suatu kegiatan.  Pertanyaan menuntut gambaran keadaan sebenarnya tentang kegiatan, tahap-tahap, prosedur, alasan-alasan dan interaksi yang terjadi dimana dan pada saat dimana proses itu berlangsung.
  3. Bersifat induktif. Penelitian kualitatif diawali mulai dari lapangan yaitu fakta empiris. Peneliti terjun langsung ke lapangan, mempelajari suatu proses penemuan yang terjadi secara alami dengan mencatat, menganalisis dan melaporkan serta menarik kesimpulan dari proses berlangsungnya penelitian tersebut. Hasil temuan penelitian dari lapangan dalam bentuk konsep, prinsip, teori dikembangkan bukan dari teori yang telah ada. Penelitian kualitatif menggunakan proses induktif artinya dari data yang terpisah-pisah namun saling berkaitan erat.
  4. Mengutamakan makna. Makna yang diungkapkan berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa yang akan diteliti tersebut. Contoh: penelitian yang dilakukan tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru. Peneliti memfokuskan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya, mencari informasi dan pandangan kepala sekolah tentang keberhasilan dan kegagalannya membina guru, apa saja yang dialami dalam membina guru, mengapa gurunya gagal dibina, dan kenapa hal itu terjadi. Selain mencari informasi kepada kepala sekolah, peneliti mencari informasi dari guru sebagai bahan perbandingan supaya dapat diperoleh pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara tepat dan sahih.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif dimulai dari lapangan yang berdasarkan pada lingkungan alami, bukan pada teori. Data dan informasi yang diperoleh dari lapangan ditarik makna dan konsepnya, melalui pemaparan secara deskriptif analitik dan tanpa menggunakan angka, karena lebih mengutamakan prosesnya. Di dalam workshop tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk mendapat ilmu yang sangat bermanfaat dari narasumber, tetapi harapan besar dari para peserta adalah  mampu mengembangkan diri melalui ilmu yang telah diperoleh setelah mendapatkan ilmu dari workshop tersebut, khususnya dalam pembuatan penelitian kualitatif.

Materi lengkap Download Disini

Hasil Tes Uji Kompetensi Bahasa Inggris LSK BIG 2016

STBA Pertiwi sebagai  Lembaga pendidikan perguruan tinggi yang telah dipercaya sebagai tempat uji kompetensi khususnya Bahasa Inggris beberapa saat  yang lalu telah mengadakan tes uji kompetensi dengan beberapa tingkatan.

1.SURVIVAL

2.ENGLISH FOR COMMUNICATION

3.ADVANCE.

Untuk melihat hasil Uji Kompetensi apakah Competent atau Tidak, Silahkan Lihat saja dan download Surat Keputusan dari Ketua LSk-BIG dibawah ini sesuai level yang telah diikuti:

SURVIVAL

Klik disini SK Kelulusan

ENGLISH FOR COMMUNICATION

Klik disini SK Kelulusan

ADVANCE

Klik disini SK Kelulusan

“Entrepreneur Seminar at STBA PERTIWI”

Seminar Mahasiswa STBA Pertiwi ““Drive your passion to be succesfull  young entrepreneurs”

STBA Pertiwi akan menggelar seri seminar entrepreneur yang akan diisi oleh para pebisnis sukses dibidangnya. makna entrepreneurship tidak selalu dikaitkan dengan menjadi pengusaha atau entrepreneur. Tetapi sedikit banyak, seorang pengusaha memiliki sikap mental, semangat dan karakter entrepreneurship.

Kami akan kutipkan beberapa pengertian entrepreneurship dari beberapa tokoh entrepreneurship:

1. Peter Drucker, menyatakan entrepreneurship adalah “Aktivitas yang secara konsisten dilakukan guna mengkonversi ide-ide yang bagus menjadi kegiatan usaha yang menguntungkan”.

2. Peggy A. Lambing dan Charles R. Kuehl dalam bukunya menyatakan Entrepreneurship merupakan proses untuk menangkap dan mewujudkan peluang terlepas dari sumber daya yang ada, serta membutuhkan keberanian untuk mengambil risiko yang telah diperhitungkan.

3. S. Wijandi, Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri.

Dari ketiga arti entrepreneurship di atas, bisa disimpulkan bahwa makna dari entrepreneurship lebih mengarah kepada sebuah tindakan yang memiliki sifat keberanian, kreatif, inovatif, tahan dengan tantangan hidup, serta sanggup dalam menangkap dan mewujudkan sebuah peluang. Jadi cara berpikir seorang pecundang yang takut gagal tentu tidaklah sama dengan seorang yang memiliki jiwa entrepreneurship ini.

Jangan lewatkan kesempatan menjadi seorang entrepreneur sukses dengan mengikuti seminar pada:

Hari/Tanggal               : Sabtu / 2 April 2016

Waktu                            : 10.00 WIB sampai Selesai

Tempat                           : Kampus STBA PERTIWI

                                           Jl.Dewi Sartika Kav.2-3 Cililitan Jakarta Timur

Pembicara                     : 1. Ir. Doddy Akhmadsyah Matondang M.Si 
                                              Direktur Utama PT. INAGO MITRA PESONA (Tourism Development Service) 
                                              Bussiness Owner “Coffee Institute” (Coffee Shop & Public Discussion Space)             

                                          2. Jade Wasito
                                              Owner Mie Cinta 
                                              Owner PT Biru Sejahtera (Raja Gerobak)