Jurnal Vol 2 No 2 Oktober 2008

 

Jurnal Langue, Oktober 2008 Vol 2 No. 2

ISSN: 1693-0487

 

KONJUNGSI SEBAGAI SARANA KOHESI DALAM WACANA BAHASA BATAK

 

Revida Engelbertha

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

 

Abstract

This study aims at: (I) Identifying and Analyzing the onjunction as an Instrument of Cohesion Discourse in the Toba Batak Bible Language. (2) Describing the characteristic of conjunction as well that found in the Toba Batak Bible Language. The data, which are sentences containing conjunction and indicating cohesion have been obtained from all discourses found in the Gospel of Matthew, Mark, Luke and John in the Toba Batak Bible. The method used m this research is the qualitative method. The study results show that the conjunctor may consist of one, two or more words. Conjunctors can be combined with other kinds of word and with other conjunctors. Every conjunctor has been described according to its characteristics. The Batak Toba samples have been traslated to Indonesian. But not all worls could be translated into Indonesian because they would have lost the Biblical meaning. It can be concluded this study has given an interesting illustration about cohesion, for nearly every verse of the Gospel has been connected by a conjunction.

 

Keywords: Konjungtion, kohesi.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: (I) Mengidentifikasi dan Menganalisis onjunction sebagai Instrumen Kohesi Wacana dalam Bahasa Batak Toba Alkitab. (2) Mendeskripsikan karakteristik hubungannya juga yang ditemukan di Batak Toba Bahasa Alkitab. Data, yang merupakan kalimat yang mengandung bersama dan menunjukkan kohesi telah diperoleh dari semua wacana yang ditemukan dalam Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes di Batak Toba Alkitab. Metode yang digunakan m penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil studi menunjukkan bahwa hubungannya dapat terdiri dari satu, dua atau lebih kata. Konjungsi dapat dikombinasikan dengan jenis lain dari kata dan hubungannya dengan lainnya. Setiap hubungannya telah dijelaskan sesuai dengan karakteristiknya. Sampel Batak Toba telah traslated ke Indonesia. Tapi tidak semua worls dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karena mereka akan kehilangan makna Alkitab. Dapat disimpulkan penelitian ini telah memberikan sebuah ilustrasi menarik tentang kohesi, selama hampir setiap ayat Injil telah dihubungkan dengan konjungsi.

 

Kata kunci: penghubung, kohesi

 

KESEPADANAN MAKNA DALAM PENERJEMAHAN MODALITAS BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA

 

Susiyati

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

 

Abstract

The aim of this paper is to analyze the differences in meaning of modality in English (source language) expressed by modal words and its translation in Indonesian (target language).This paper applies a qualitative method. The samples taken are English sentences containing modality; specifically modal verbs: can, could, may, might, shall, should, ought to, must, will, would, and their translation in Indonesian. The results of the analysis are: first, 73,38% of modality in English translated into Indonesian has equivalent meaning; 4,83% of modality has natural meaning, 8,87% of modality translated into words which do not belong to Indonesian modality has natural meaning, 7,25% of modality translated into Indonesian modality has no equivalent meaning, 5,65% of modality translated into Indonesian neither has equivalent meaning nor belongs to Indonesian modality.

 

Keywords: Modality, meaning equal, natural meaning, the source language, target language

 

 

Abstrak

Tujuan dari makalah ini adalah untuk menganalisis perbedaan makna modalitas dalam bahasa Inggris (bahasa sumber) diungkapkan dengan kata-kata modal dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia (bahasa target). Makalah ini menggunakan metode kualitatif. Sampel yang diambil adalah kalimat bahasa Inggris yang mengandung modalitas, khusus verba modal: bisa, bisa, mungkin, mungkin, harus, harus, harus, harus, akan, akan, dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Hasil analisis adalah: pertama, 73,38% dari modalitas dalam bahasa Inggris diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti setara, 4,83% dari modalitas memiliki arti alami, 8,87% dari modalitas diterjemahkan ke dalam kata-kata yang tidak dimiliki modalitas Indonesia memiliki makna alami, 7,25% dari modalitas diterjemahkan ke dalam modalitas Indonesia tidak memiliki arti sama, 5,65% dari modalitas diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tidak memiliki arti sama atau milik modalitas Indonesia.

 

Kata kunci: Modalitas, makna sepadan, makna alami, bahasa sumber, bahasa sasaran

 

METODE HUMANISTIK DALAM PENGAJARAN BAHASA ASING

 

Karmawan

Fakultas Agama Islam

Universitas Islam Tanggerang

 

Abstract

Humanistic in education may sound too ambitious, because the term as if insinuating the concept of education in the full sense inhuman “atrocities” in it. In fact, in the context of education, more humanistic concept is a revision of the concept of education which emphasizes the development of intellectual potential. Humanism method considers that in addition to cognitive, affective aspects such as attitudes, feelings, interests, and motivation is an important and decisive part in the learning process so that students can appreciate the language as a whole individual in the process of language development.

 Keywords: humanistic, teaching, foreign language

 

Abtrak

Humanistik dalam dunia pendidikan mungkin terdengar terlalu ambisius, karena term tersebut seolah-olah menyindir konsep pendidikan yang tidak manusiawi dalam arti penuh “kekejaman” didalamnya. Padahal, dalam konteks pendidikan, konsep humanistik lebih merupakan revisi terhadap konsep pendidikan yang lebih menekankan kepada pengembangan potensi intelektual saja. Metode humanisme memandang bahwa di samping aspek kognitif, aspek afektif seperti sikap, perasaan, minat, dan motivasi merupakan bagian yang penting dan menentukan dalam proses pembelajaran bahasa agar siswa dapat menghargai sebagai individu yang utuh dalam proses pengembangan bahasanya.

 

Kata kunci: humanistik, pengajaran, bahasa asing

 

HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DAN SASTRA

DALAM NOVEL SANU INFINITA KEMBAR KARYA MOTINGGO BUSYE

 

Taufik Nugroho

Faculty of Letter, Bina Nusantara University

 

Abstract

The purpose of this present paper is to explain the relationship between philosophy and literature in the novel Sanu lnfinita Kembar by Motinggo Busye. This paper consists of introduction,the similarities and differences between philosophy and literature, the relationship between philosophy and literature, synopsis of the novel, Sanu lnfinita Kembar: A Philosophical Novel, and conclusion.

 

Keywords: Philosophical, literature, novel

 

Abstrak

Tujuan dari makalah ini ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara filsafat dan sastra dalam novel Sanu lnfinita Kembar oleh Motinggo Busye. Makalah ini terdiri dari pendahuluan, persamaan dan perbedaan antara filsafat dan sastra, hubungan antara filsafat dan sastra, sinopsis novel, Sanu lnfinita Kembar: Sebuah Novel Filosofis, dan kesimpulan.

 

Kata Kunci: filsafat, sastra, novel.

 

ALIRAN ROMANTISME PUISI KHALIL MATHRAN

 

Maftuhah

Universitas Islam Attahiriyah Jakarta

 

Abstract

Khalil Mathran is a poet who combines the two streams between classical Arabic and the West. It uses model of the West in terms of content and titles sya’ir, while still maintaining the tradition of Arabic in terms uslub (style). Since its first school, Khalil actually has received the merger of two cultural elements in literary subjects between the Arab and European Romanticism particular flow. Arab looks very dominant element in the aspect of language and the rules of the language. When considered from several sya’ir made ​​by Khalil, confirmed he used lafadz-lafadz romance in it. Characteristics of Romanticism in poetry Romanticism Khalil similar to the general characteristics of the aspects of feeling, imagination, lafadz, and themes.

 Keywords: school, romance, poetry

 

Abstrak

Khalil Mathran merupakan salah seorang penyair yang menggabungkan dua aliran antara Arab klasik dengan Barat. Ia menggunakan model Barat dalam hal isi dan judul sya’ir, sementara tetap memelihara tradisi Arab dalam hal uslub (gaya bahasa). Sejak pertama kali bersekolah, Khalil sebetulnya telah menerima penggabungan dua unsur kebudayaan dalam pelajaran sastranya antara Arab dan Eropa khususnya aliran Romantisme. Unsur arab terlihat sangat dominan dalam aspek bahasa dan kaidah-kaidah bahasa. Apabila diperhatikan dari beberapa sya’ir yang dibuat oleh Khalil, dipastikan ia menggunakan lafadz-lafadz romantisme di dalamnya. Karakteristik Romantisme dalam puisi Khalil serupa dengan karakteristik Romantisme secara umum dari aspek perasaan, imajinasi, lafadz, dan tema.

 

Kata Kunci: aliran, romantisme, puisi

 

Jurnal Vol 2 No 1 Februari 2008

 

Jurnal Langue, Februari 2008 Vol. 2 No. 1

ISSN: 1693-0487

 

THE IMPACT OF SYNTACTICAL ERRORS IN LISTENING TOWARDS ACADEMIC WRITING

 

Syahfitri Purnama

Faculty of Letters, National University

 

Abstract

This study aims to determine the syntactic errors in practice heard that affect the increase in writing proficiency in English. This research is conducted at the Language Laboratory National University Jakarta. The method used is descriptive method of content analysis techniques. The research object is the text of 20 (twenty) second semester students in Basic Spoken English course at the Faculty of Literature, English Department. Based on the results of the study, most errors made ​​by students in relation to taxonomy outer structure is one of the forms (miss election) in terms of work (58.2%); intralingual errors in terms of work (59.7%), and the local error in terms of work (55.3%). Even if the results of student writing can still be understood by the reader, syntactic errors in writing through exercises hear cover system, vocabulary, and language usage.

 

Keywords:  syntactical errors, error analysis

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan sintaksis dalam latihan mendengar yang berpengaruh terhadap peningkatan kemahiran menulis dalam bahasa Inggris. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahasa Universitas Nasional Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik analisis isi. Objek penelitian ini adalah tulisan 20 (dua puluh) mahasiswa semester dua dalam kuliah Basic Spoken English di Fakultas Sastra, Jurusan Bahasa Inggris. Berdasarkan hasil penelitian, kesalahan terbanyak yang dilakukan oleh mahasiswa sehubungan dengan taksonomi struktur luar adalah salah bentuk (misselection) dalam frasa kerja (58,2 %); kesalahan intralingual dalam frasa kerja (59,7 %); dan kesalahan lokal dalam frasa kerja (55,3 %). Sekalipun hasil tulisan mahasiswa masih dapat dimengerti oleh pembaca, kesalahan sintaksis dalam tulisan melalui latihan mendengar mencakup sistem, perbendaharaan kata, dan penggunaan bahasa.

 

Keywords: syntactical errors, error analysis

 

PRONUNCIATION INTERFERENCE OF THE ENGLISH WORD-FINAL VOICED CONSONANT /B/, /D/,/G/, /Z/, /V/ EXPERIENCED BY INDONESIAN EFL LEARNERS AND HOW TO OVERCOME IT

 

Harry Rappa

Faculty Of Letters Bunda Mulia University

 

Abstract

The aim of this study revealed the importance of English language learners with mother tongue background, Indonesian to correctly pronounce English words that end with consonants / b /, / d /, / g /, / z /, / v /. The correct pronunciation is an integral part of an integrated English language skills because of the inability of Indonesian students sound out words that referred above will give rise to misunderstanding and can disrupt communications in the English-speaking world, especially in the international.

Keywords: Pronunciation interference, word-final voiced consonants, English foreign language learners

 

Abstrak

Studi ini bertujuan mengungkapkan pentingnya pembelajar bahasa Inggris dengan latar belakang bahasa ibu, bahasa Indonesia untuk melafalkan dengan benar kata-kata bahasa Inggris yang berakhiran dengan konsonan /b/,/d/,/g/, /z/, /v/. Pelafalan yang benar tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keterampilan berbahasa Inggris secara terpadu karena ketidakmampuan pelajar Indonesia melafalkan kata-kata yang dimaksud di atas akan menyebabkan timbulnya kesalahpengertian dan dapat mengacaukan komunikasi dalam berbahasa Inggris terutama dalam kancah internasional.

 

Keywords: Pronunciation interference, word-final voiced consonants, English foreign language learners

 

THE PARENTS’ ATTITUDE IN ONE’S CHILDHOOD

TOWARDS THE SUCCESS OF ONE’S LANGUAGE PERFORMANCE DEVELOPMENT

 

Wulansari

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

Language teacher and educators at the same time not only required to understand the skill level their students and their understanding to apply the ability and skill in foreign language. However, we are also required to influence students to be able to master in foreign language more easily. Teaching English as a foreign language should not deny the critical success factors of students to be able to speak fluently and correctly, or write in accordance with aspects of language such as grammar with regular and proper. Other roles of teachers in the classroom, such as encouragement, example, and also a friend, will further facilitate the students achieve their language learning goals and objectives precisely and quickly. By considering the factors supporting the success of students in learning the language, such as intelligence, age, understanding, motivation, and personality as a whole, will be more teachers make sense of teaching and learning and student success in learning English as a unique individual learning and cannot be generalized.

Key words: Parent, Attitude, Performance, Development

 

Abstrak

Pengajar bahasa dan sekaligus pendidik tidak hanya dituntut untuk memahami tingkat kepandaian siswa dan pemahaman mereka untuk menerapkan kemampuan dan keahlian mereka dalam berbahasa asing. Akan tetapi kita juga dituntut untuk mempengaruhi siswa untuk mampu menguasai bahasa asing dengan lebih mudah. Pengajar Bahasa Inggris sebagai bahasa asing tidak boleh menafikkan faktor-faktor penentu keberhasilan siswa untuk dapat berbicara dengan lancar dan benar ,atau menulis sesuai dengan aspek-aspek bahasa seperti tata bahasa dengan teratur dan tepat. Peran-peran lain pengajar di kelas, seperti sebagai pemberi semangat, contoh, dan juga teman, akan lebih mempermudah siswa mencapai tujuan dan sasaran belajar bahasa secara tepat dan cepat. Dengan memperhatikan faktor pendukung keberhasilan siswa dalam mempelajari bahasa, seperti tingkat kecerdasan, umur, pemahaman, motivasi, dan kepribadian secara menyeluruh, pengajar akan lebih memaknai proses belajar-mengajar dan keberhasilan siswa dalam belajar bahasa Inggris sebagai suatu pembelajaran secara individu yang unik dan tidak dapat disamaratakan.

 

Kata kunci: Orang tua, sikap, kinerja, pengembangan

 

TIED TO ABSURDITY, A HUMANITY FAILURE IN COPING WITH REALITY:

A STUDY ON THE SETTING IN BECKETT’S WAITING FOR GODOT

 

Revida Engelbertha

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

 

Abstract

This study aims to present works of literature that has acuity an analysis of social problems. This meant also provide a critique of philosophical ideas happen and have roots in the community. Existentialist approach is the philosophical view that the author used in reviewing these events.

Keywords:  jesurd, existence, conscious, illusion.

 

Abstrak

Kajian ini bertujuan menghadirkan karya sastra yang mempunyai ketajaman analisis terhadap permasalahan sosial masyarakat. Ini dimaksudkan pula memberikan kritik atas pandangan filosofis yang terjadi dan telah berakar di masyarakat. Pendekatan eksitensialis merupakan pandangan filosofis yang pengarang gunakan dalam menelaah peristiwa-peristiwa tersebut.

 

Keywords: jesurd, existence, conscious, illusion.

 

PERILAKU KEHIDUPAN ORANG INDONESIA-JAWA

(Suatu Tinjauan Etika Normatif dalam Peribahasa Jawa)

 

Suharsono

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

 

Abstract

Each ethnic in Indonesia has its own proverbs which are usually reflected in daily life. One of the many ethnics is Javanese. The Javanese has a lot of proverbs—written and spoken. These proverbs implicitly or explicitly contain the value of moral lessons for human life. These values need to be reflected in daily activities. Along with the technological development and the globalization area, in practice, there are still so many Javanese who do not show these basic values of the proverbs as they should be. This case indicates that there are cultural changes even shift in this Javanese community though this begins individually. The changes are indicated by the changes of behaviors of individuals who tend to ignore certain value of the proverbs. To prevent this case, I suggest that Javanese proverbs be taught starting from early ages in the family.

 

Keywords: life behavior, the Indonesian-Javanese, normative ethics and proverbs

 

 

Abstrak

Setiap etnis di Indonesia memiliki peribahasa sendiri yang biasanya tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dari banyak etnis adalah bahasa Jawa. Orang Jawa memiliki banyak peribahasa-menulis dan berbicara. Ini peribahasa implisit maupun eksplisit mengandung nilai pelajaran moral bagi kehidupan manusia. Nilai-nilai harus tercermin dalam kegiatan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi daerah, dalam prakteknya, masih ada begitu banyak orang Jawa yang tidak menunjukkan nilai-nilai dasar dari peribahasa sebagaimana mestinya. Kasus ini menunjukkan bahwa ada perubahan budaya bahkan pergeseran di masyarakat Jawa ini meskipun ini dimulai secara individual. Perubahan tersebut ditandai dengan perubahan perilaku individu yang cenderung mengabaikan nilai tertentu dari peribahasa. Untuk mencegah hal ini, saya menyarankan bahwa peribahasa Jawa diajarkan mulai dari usia dini dalam keluarga.

 

Kata Kunci: perilaku kehidupan, orang Indonesia-Jawa, etika normatif dan peribahasa

 

PRODUK GENRE LISAN ANAK-ANAK USIA PRASEKOLAH

 

Tahrun

Universitas PGRI

 

 

Abstract

The study was aimed at identifying the genres produced by the children when they were playing in their play group. This was a qualitative study. The data were collected through recording and akservatitm. The record was transcribed based on which the researcher analyzed the genres which ware produced by the children. This study found that the children could produce the three gendres mmmely narrative, expository and humor. However the quantity was different. It was found that the maa frequent occurance of genres produced by the children in their conversation was expository am. It indicated that in the age of five to six years, the children could produce reasoning ideas completely. The question is why expository is more frequent than other genres. It needs jurther research, of course.

 

Keywords: Genre

 

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi genre yang dihasilkan oleh anak-anak ketika mereka sedang bermain di kelompok bermain mereka. Ini adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui pencatatan dan akservatitm. Rekor itu ditranskripsikan berdasarkan mana peneliti menganalisis genre yang gudang dihasilkan oleh anak-anak. Studi ini menemukan bahwa anak-anak dapat menghasilkan tiga genre memiliki narasi, ekspositori dan humor. Namun kuantitas berbeda. Ditemukan bahwa maa sering terjadinya genre yang dihasilkan oleh anak-anak dalam percakapan mereka adalah ekspositori. Hal ini menunjukkan bahwa di usia 5-6 tahun, anak-anak bisa menghasilkan gagasan penalaran sepenuhnya. Pertanyaannya adalah mengapa ekspositori lebih sering daripada genre lain. Perlu penelitian selanjutnya, tentu saja.

 

Kata kunci: Genre

 

Susunan Mata Kuliah Program D3 Bahasa Inggris

Berikut distribusi susunan mata kuliah yang harus ditempuh selama masa studi D3

SEMESTER I

NO

KODE

MATA KULIAH

SKS

1

310112

RELIGION

2

2

320114

GRAMMAR I

4

3

320212

VOCABULARY I

2

4

320312

CONVERSATION I

2

5

320412

COMPOSITION I

2

6

320512

READING COMPREHENSION I

2

7

320612

LISTENING I

2

8

320812

PRONUNCIATION

2

9

320912

INTRODUCTION TO LINGUISTICS I

2

JUMLAH SKS

20

 

SEMESTER II

NO

KODE

MATA KULIAH

SKS

1

310122

PANCASILA

2

2

320122

GRAMMAR II

2

3

320222

VOCABULARY II

2

4

320322

CONVERSATION II

2

5

320422

COMPOSITION II

2

6

320522

READING COMPREHENSION II

2

7

322612

BAHASA INDONESIA

2

8

330612

COMPUTER APPLICATION

2

9

350212

INDONESIAN CULTURE

2

JUMLAH SKS

18

 

 SEMESTER III

NO

KODE

MATA KULIAH

SKS

1

340112

ETHICS AND AESTHETICS

2

2

320132

GRAMMAR III

2

3

320332

CONVERSATION III

2

4

320434

COMPOSITION III

4

5

320532

READING COMPREHENSION III

2

6

320622

LISTENING II

2

7

330212

TRANSLATION I

2

8

320223

VOCABULARY III

2

JUMLAH

18

 

SEMESTER IV

NO

KODE

MATA KULIAH

SKS

1

340112

ETHICS AND AESTHETICS

2

2

320132

GRAMMAR III

2

3

320332

CONVERSATION III

2

4

320434

COMPOSITION III

4

5

320532

READING COMPREHENSION III

2

6

320622

LISTENING II

2

7

330212

TRANSLATION I

2

8

320223

VOCABULARY III

2

JUMLAH

18

 

SEMESTER V

NO

KODE

MATA KULIAH

SKS

1

320152

GRAMMAR V

2

2

320352

CONVERSATION V

2

3

320452

COMPOSITION V

2

4

320552

READING COMPREHENSION V

2

5

320722

TOEFL PREPARATION

2

6

321012

PAPER WRITING

2

8

330412

ENGLISH FOR PRESENTATION

2

9

330232

TRANSLATION III

2

10

330122

BUSINESS ENGLISH II

2

11

 

LIFESKILLS SUBJECTS(ELECTIVE)

4

JUMLAH

22

 

SEMESTER VI

NO

KODE

MATA KULIAH

SKS

1

320562

READING COMPREHENSION VI

2

2

321114

PAPER

4

3

330512

PUBLIC SPEAKING

2

4

 

LIFESKILLS SUBJECTS(ELECTIVE)

8

JUMLAH

16

 

Jurnal Ilmiah Langue

 

JURNAL ILMIAH LANGUE

 

Jurnal Ilmiah Langue adalah jurnal yang diterbitkan oleh P3M STBA Pertiwi sebanyak dua kali dalam satu tahun setiap bulan Februari dan Oktober . Jurnal Ilmiah Langue ini membahas bahasa/linguistik, dan sastra budaya.

 

Untuk membaca abstraksi jurnal Langue kunjungi link publikasi jurnal Langue di bagian bawah. Untuk kontribusi artikel ilmiah dan permohonan berlangganan hubungi alamat LPPM Pertiwi di bawah ini.

 

Alamat

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Pertiwi

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

lppm@pertiwi.ac.id

Jalan Dewi Sartika 2-3, Cililitan, Jakarta Timur 13640

Telepon (021) 8090474, (021) 8015349; Fax (021) 8015206

 

Tim Penyunting Jurnal Langue

Jurnal Ilmiah Langue (ISSN: 1693-0487)

Jurnal Langue Vol. 7, No. 2, Oktober 2013

Jurnal Langue Vol. 7, No. 1, Februari 2013

Jurnal Langue Vol. 6, No. 2, Oktober 2012

Jurnal Langue Vol. 6, No. 1, Februari 2012

Jurnal Langue Vol. 5, No. 2, Oktober 2011

Jurnal Langue Vol. 5, No. 1, Februari 2011

Jurnal Langue Vol. 4, No. 2, Oktober 2010

Jurnal Langue Vol. 4, No. 1, Februari 2010

Jurnal Langue Vol. 3, No. 2, Oktober 2009

Jurnal Langue Vol. 3, No. 1, Februari 2009

Jurnal Langue Vol. 2, No. 2, Oktober 2008

 Jurnal Langue Vol. 2, No. 1, Februari 2008

Jurnal Langue Vol 1 No 2 Oktober 2007

 

Makalah Dosen STBA Pertiwi

 

Jurnal Vol 1 No 2 Oktober 2007

Jurnal Langue, Oktober 2007 Vol 1 No 2

ISSN: 1693-0487

 

QUESTIONING THE ESSENCE OF HUMAN’S STATUS IN

DON DELILLO’S NOVEL, COSMOPOLIS

 

Wulansari

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

 

Abstract

Cosmopolis is a Don Delillo’s novel which portrays much the values of contemporary cultures which have begun to lose their roots and essence because of the dominance of cultural pluralism, like pop culture or post-modernism. The social status of the character, Eric Packer emphasizes the concept of lifestyle which contemplates the American life which is hyper real for its sophisticated technology and social mindset. The aim of this study is to explain the correlation of the anxiety of the main character to see his status and the power with its sophisticated technology which really burdens his life. .This research uses descriptive analysis and applies post modernism approach. The writer assumes that this approach is appropriately applied since Don Delillo’s works are really plural and rich of their cultural contents and post-modern issues. The writer finally sees the theme of this novel which tells about the dynamic life and social classes of such an advanced and sophisticated America which even get difficulties in interpreting their social status, wealth, and simplicity of life equipped by the sophisticated technology and sciences.

 

Keyword : postmodernism, hyperrealism, hybrid culture

 

Abstrak

Cosmopolis merupakan novel karya Don Delillo yang banyak menggambarkan nilai-nilai budaya masa kini yang sudah mulai kehilangan akar dan esensinya karena dominasi pluralisme budaya, baik budaya pop maupun pasca modernisme. Status sosial tokoh utama, Eric Packer memperjelas konsep tentang gaya hidup yang merupakan kontemplasi dari hidup di Amerika yang menjadi hiperealis karena kecanggihan teknologi dan pola pikir masyarakatnya . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara kerisauan karakter utama dalam melihat esensi status dirinya dan kuasa serta teknologi canggih yang justru membelenggunya. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan menerapkan pendekatan pascamodernisme. Penulis melihat pendekatan ini tepat diterapkan mengingat karya-karya Delillo yang sangat ragam dan kaya akan kandungan budaya dan isu-isu pascamodernisme. Penulis melihat tema tentang dinamika hidup dan kelas masyarakat dari negara semaju dan semapan Amerika yang justru mengalami kesulitan dalam memaknai satus sosial, kekayaan dan kemudahan hidupnya dalam kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan.

 

Kata Kunci: pascamodernisme, hiperealisme, budaya unggul

 

 

 

 

 

LITERAL AND FIGURATIVE MEANINGS IN WILLIAM BLAKE’S POEM,

MY PRETTY ROSE TREE

 

Revida Engelbertha

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

 

Abstract

The aim of writing this paper is to provide answers of the questions.(1)Why does the poet choose thorns to represent jealousy? (2).What is general meaning, detailed meaning and writer’s intention of the poem? (3) What is the meaning of metaphors in this poem? (4) What is the climax of this poem? In order to be able to know the unseen meaning of this poem the writer uses two different approaches. The genetic structural approach used to see the intrinsic and extrinsic elements and semiotic approach is used to unearth the deeper meaning of the poem. Because of the data available and the nature of the research descriptive qualitative research methodology is applied. Two different girls and jealousy are represented by a rose tree and its parts. This test of fidelity account which means that someone must be wise and careful to face temptation is the poet’s reminder sent to the readers.

 

Keywords: literal, figurative meaning, and poem

 

Abstrak

Tujuan dari penulisan paper ini adalah memberikan jawaban atas pertanyaan pertanyaan:(1) Why does the poet choose thorns to represent the jelousy?(2) What is general meaning, detailed meaning and writer’s intention of the poem?(3) What is the meaning of metaphors in this poem?(4) What is the climax of this poetry? Agar dapat memahami makna yang tersirat dari puisi ini penulis menggunakan dua pendekatan yang berbeda. Pendekatan struktural genetik digunakan untuk menganalisa unsur dalam dan unsur luar sedangkan pendekatan semiotik digunakan untuk mengungkap makna yang tersembunyi dari puisi. Karena data yang ada (rangkaian-rangkaian kata-kata dan sifat dari penelitian maka metodologi yang diterapkan adalah deskriptif kwalitatif. Dua gadis cantik dan cemburu dibandingkan dengan sebuah pohon mawar dan bunga mawar serta durinya. Tulisan tentang test kesetiaan ini yang berarti seseorang harus bijak dan hati-hati merupakan peringatan yang dikirimkan penyair kepada pembaca.

 

Kata kunci: literal, makna figuratif, dan puisi

 

INDONESIAN SYNTACTIC INTERFERENCES

IN ENGLISH COMPOSITION BY INDONESIAN LEARNERS

(A Case Study Of STBA PERTIWI Learners)

 

Taufik Nugroho

Faculty of Letter, Bina Nusantara University

 

Abstract

This study analyzes the syntactic interference Indonesian in English composition by Indonesian students – student case study STBA Pertiwi. This study aims to find the type of interference errors of syntax, total amount, and frequency of each of those errors. The data is used as the primary source of exam results in English composition tested in January 2001. The exam topics are: “Women should not be expected to have careers and families at the same time. What do you think?” In the authors collected data using random sampling techniques (simple random sampling). This can help in selecting the units that represent the population. All of data, the authors draw conclusions from the entire population characteristics. Then the authors conclude what is true of the sample. The results of the research that has been done can be known. After analyzing the composition of the English text, the authors found 250 errors syntactic interference. According to the realm of descriptive taxonomy of these errors can be broken down as follows: (1) verb phrases 43%, (2) 36.4% noun phrases, (3) 5.6% adjective clauses, (4) word orders 3.2%, (5) propositional phrases 2%, (6) adjective phrases 2%, (7) parallelism 2%, (8) transformations 1.6%, (9) noun clauses 1.2%, and (10) adverb phrases 1.2%

 

Keywords: syntactic interferences

 

Abstrak

Penelitian ini menganalisis interferensi sintaksis bahasa Indonesia dalam komposisi bahasa Inggris oleh mahasiswa Indonesia – studi kasus mahasiswa STBA Pertiwi. Penelitian ini bertujuan menemukan jenis kesalahan-kesalahan interferensi sintaksis, jumlah keseluruhannya, dan frekuensi dari masing-masing kesalahan-kesalahan. Data-data yang digunakan sebagai sumber utama adalah hasil ujian komposisi bahasa Inggris yang diujikan pada bulan Januari 2001. Topik ujian tersebut adalah: “Women should not be expected to have careers and families at the same time. What do you think? “Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan teknik sampling acak sederhana (simple random sampling). Hal ini dapat membantu dalam menyeleksi unit-unit yang mewakili populasi yang ada. Dari data yang lerkumpul, penulis menarik kesimpulan dari seluruh karakteristik populasi. Kemudian penulis menyimpulkan apa yang benar dari sample. Adapun hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diketahui. Setelah menganalisa teks komposisi bahasa Inggris, penulis menemukan 250 kesalahan interferensi sintaksis. Menurut ranah taksonomi deskriptif kesalahan-kesalahan tersebut dapat dirinci sebagai berikut: (1) verb phrases 43%, (2) noun phrases 36.4%, (3) adjective clauses 5.6%, (4) word orders 3.2%, (5) prepositional phrases 2%, (6) adjective phrases 2%, (7) parallelism 2%, (8) transformations 1.6%, (9) noun clauses 1.2%, and (10) adverb phrases 1.2%.

 

Kata kunci: interferensi sintaksis

 

 

DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICES

IN ENGLISH LANGUAGE TEACHING

 

Maisaroh Amperawati

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

Abstract

The purpose of this study is to determine the appropriate level of development of the application of learning in the teaching of English in Ananda Marga Special Academic lntitution (AMSAI) Preschool Jakarta. Application of appropriate learning level of development of the dimensions being reviewed syllabi, and learning procedures. This study conducted from February 2003 to November 2003. This is a type of qualitative research in the form of ethnography. Research subject is the teacher and the children in the preschool. Child’s first language is Indonesian. The data obtained by observation, interview, and document review, and analyzed with a domain analysis, taxonomy, components and themes. The results showed that the syllabus, and learning procedures in accordance with the concept of learning in their level of development. The activities in learning English supports the physical, cognitive, social, and spiritual, and develop English language skills while still at the level of pronunciation, vocabulary recognition, and simple command sentences.

Keywords: Developmentally appropriate practices, language acquisition, second language, foreign language, preschoolers, syllabus, procedure.

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran sesuai taraf perkembangan dalam pengajaran bahasa Inggris di Ananda Marga Special lntitution Academic (AMSAI) Preschool Jakarta. Penerapan pembelajaran sesuai taraf perkemnagan ditijau dari dimensi silabus, dan prosedur pembelajaran. Penelitian ini dilakasanakan dari bulan Februari 2003 hingga November 2003. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dalam bentuk etnografi. Subjek penelitiannya adalah guru dan anak-anak di preschool tersebut. Bahasa pertama anak adalah bahasa Indonesia. Data diperoleh dengan observasi, interviu, dan kajian dokumen, dan dianalisis dengan analisis domein, taksonomi, komponen dan tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa silabus, dan prosedur pembelajaran sesuai dengan konsep pembelajaran sesuai taraf perkembangan. Aktivitas-aktivitas dalam pembelajaran bahasa Inggris mendukung aspek fisik, kognitif, sosial, dan spiritual, serta mengembangkan kemampuan bahasa Inggris waluapun masih pada tataran pngucapan, pengenalan kosakata, dan kalimat perintah sederhana.

 

Kata kunci: praktek sesuai dengan tahapan perkembangan, penguasaan bahasa, bahasa kedua, bahasa asing, anak-anak prasekolah, silabus, prosedur.

 

MORPHOLOGICAL ASPECT IN MINANGKABAU LANGUAGE

 

Miharti Zein

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi

Jl. Dewi Sartika, Kav 2-3, Cililitan, Jakarta Timur

 

 

Abstract

The purpose of this study is to provide information to readers who are interested in local languages ​​in Indonesia, particularly Minangkabau language, the language spoken by the Minang people of West Sumatra is located in – even in some parts of North Sumatra and Bengkulu and further in Negeri Sembilan Malaysia . This study uses a qualitative method with a descriptive analysis approach. Language which belong to the Polynesian language family plays an important role in the development of Indonesian especially during the initial formation of the language. Minangkabau contributed much to the language vocabulary.

 Keywords: Language regional, clumps of Polynesia

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada pembaca yang tertarik dengan bahasa-bahasa daerah di Indonesia khususnya bahasa Minangkabau, bahasa yang dipakai oleh orang minang yang terletak di Sumatera Barat – bahkan di beberapa bagian Sumatra Utara dan Bengkulu dan lebih jauh lagi di Negeri Sembilan Malaysia. Penelitian ini menggunakan metoda Kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Bahasa yang termasuk ke dalam rumpun bahasa Polynesia memainkan peranan penting dalam perkembangan bahasa Indonesia khususnya selama awal pembentukan bahasa tersebut. Minangkabau memberikan banyak kontribusi perbendaharaan kata terhadap bahasa.

Keywords: Bahasa daerah, rumpun Polynesia 

Biaya Perkuliahan

 

 

 

 

 

Biaya diatas sudah termasuk: Jaket almamater , Kartu Mahasiswa, Asuransi 4 tahun, Matrikulasi, Buku Panduan

Biaya belum termasuk :   

Biaya pendaftaran ulang Rp 200.000 pembayaran disetiap Semester Ganjil

Biaya BLT (Basic Leadership Training) dan Seminar Wajib I Rp. 700.000 dibayar pada semester pertama

  

DOWNLOAD BROSUR DAN RINCIAN BIAYA KULIAH 2016-2017

 Selain mendapatkan potongan harga, bagi mahasiswa yang mendaftar sebelum 31 Juli 2016 akan mendapatkan Oxford Dictionary Originalseninlai Rp. 450.000

Kamus Oxford

Pendaftaran Online

 

Basic Leadership Training STBA & AKPAR Pertiwi 2013

 
 
Sabtu (30/11/13), Seluruh mahasiswa baru Sekolah Tinggi Bahasa Asing & Akademi Pariwisata (AKPAR) Pertiwi berkumpul dalam acara Basic Leadership Training (BLT) di Hotel Masrs’ 91, Cipayung, Bogor. Kegiatan yang merupakan pengganti dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus ini berlangsung penuh dengan antusiasme dari para peserta.
 
Acara yang berlangsung selama dua hari ini, meliputi kegiatan seminar dengan materi kepemimpinan, simulasi games, out bound dan kompetisi kekompakan kelompok dalam berbagai kegiatan yang dilakukan.
alt
Hadir sebaga pembicara dalam acara ini, Ketua Yayasan Pendidikan Pertiwi Global Ibu Hj. Tuti Indrayani, S.E., M.B.A membawakan materi mengenai kepemimpinan, serta Bapak Dr. H. Suharsono.M.Pd. MM yang membawakan materi mengenai motivasi berprestasi.
 
Setelah acara seminar mengenai kepemimpinan, pada malam harinya, mahasiswa melanjutkan ke acara penampilan kelompok maupun individual pada pentas seni, dilanjutkan acara renungan malam dan ditutup dengan acara api unggun.
 
Pada hari kedua, acara dimulai selepas shalat subuh, setelah melakukan senam bersama, peserta langsung menuju arena out bound yang telah disiapkan oleh tim panitia. Dalam arena out bound tersebut, banyak sekali permainan-permainan yang di dalamnya memiliki makna mengenai kepemimpinan dan kerja sama kelompok.
 
alt
 
Dalam acara penutup, Bapak Didi Mulyadi, SS. MM selaku Ketua STBA Pertiwi mengatakan “terdapat empat pilar proses pembelajaran learning to know (menguasai pengetahuan), learning to do (menguasai keterampilan), learning to be (mengembangkan diri), learning to live together (hidup bermasyarakat).” Beliau mengharapkan selepas acara ini, para mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dilingkungan kerja dan dilingkungan kampus. Acara ini lalu ditutup dengan pembagian hadiah kepada para peserta yang berprestasi serta pengenalan senat mahasiswa Perguruan Tinggi Pertiwi.
 
Dokumentasi: